Setelah itu, ambulans tiba-tiba oleng dan menabrak truk.
"Saat itu kami berada di mobil lain mengikuti ambulans. Saya lihat kecepatan ambulans di jalan tol sebelum menabrak itu 100 km/jam," ungkap Ari.
Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Ambulans Tabrak Truk hingga Sebabkan 5 Penumpang Asal Tangsel Tewas
Ambulans yang menabrak truk Hino adalah ambulans pengantar jenazah. Hal tersebut dijelaskan Kasat Lantas Polres Tegal AKP M Adiel Aristo.
Menurutnya, kelima korban dalam ambulans sebelumnya bertolak dari Jakarta menuju Klaten, Jawa Tengah, dengan membawa jenazah.
Kecelakaan terjadi saat mereka ke Klaten pada Kamis (18/9/2019) sore.
Ambulans Gran Max nomor polisi B 8702 CW menabrak truk Hino nomor polisi B 9562 UIU di jalur A ke arah timur.
Ari, saksi mata yang juga kerabat korban tewas bernama bernama Sarjito dan Rohmandi, mengatakan dirinya dan sejumlah pelayat mencoba menolong korban di dalam ambulans.
Saat kecelakan terjadi, saksi mata dan kerabat lainnya berada di mobil yang berbeda.
"Ada yang masih bernapas tapi penumpang yang berada di belakang mobil tergencet sehingga kami harus menunggu petugas," katanya Jumat (20/9/2019) siang.
Sementara pihak kepolisian hingga kini masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kepastian kecelakaan itu.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Ambulans Tabrak Truk di Tol Pejagan-Pemalang, 5 Tewas
Hasil pengukuran sementara, diketahui ambulans tersebut tersangkut bagian belakang truk dan sempat terseret hingga 200 meter dari lokasi awal kejadian.
Kepala Subdit Penegakkan Hukum Dirlantas Polda Jateng AKBP Agung Aris mengatakan polisi akan memeriksa kondisi ambulans apakah mengalami masalah pada pengeraman atau tidak.
Sementara sopir truk tronton, Zaenal, mengaku sempat merasa terdorong saat sedang mengemudikan kendaraan secara lambat di jalur kiri.
Meski demikian, ia tetap melajukan kendaraan beberapa saat sebelum akhirnya merasa curiga dan memutuskan menepi untuk berhenti.
Baca juga: Ambulans Kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang Diduga Tersangkut Truk dan Terseret 200 Meter