Sebelum meninggal, Imam Muflih Nurfatahilah (19) sempat mengatakan ingin merayakan ulang tahun pada 29 September 2019.
Iman adalah warga Perumahan Griya Serpong Asri, Desa Suradita RT 01/RW05, Cisauk, Kabupaten Tangerang.
"Iya dia katanya ulang tahun ke-20. Itu sebelum berangkat dari rumah mau ke Klaten antar jenazah itu karena dia pemuda yang aktif di kampung sini, merasa tetangga juga," ujar Sanudin (51), Ketua RT setempat.
Imam ikut ke Klaten untuk mengantarkan tetangganya, Waldono yang meninggal dunia dan dimakamkan di kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah.
"Jadi korban menemani dua kakak Waldono, Sajito dan Rohmadi. Nasid, teman kerja Waldono dan Satimun tetangga yang juga sopir ambulans masjid Ar-Rahman. Mereka berangkat dari sini jam 10 ke Klaten, Jawa Tengah," katanya.
Baca juga: Niat Imam Rayakan Ulang Tahun Kandas karena Kecelakaan Ambulans di Tol Pejagan
Santunan berupa uang senilai Rp 50 juta tersebut diserahkan langsung di rumah duka di Perumahan Griya Serpong Asri, Desa Suradita RT 01/RW 05, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (20/9/2019).
Kepala Perwakilan Jasa Raharja Tangerang Darwin P Sinaga mengatakan pihaknya telah memberikan santunan dengan proses transfer kepada rekening ahli waris.
"Untuk korban yang di sini atas nama Imam dan atas nama Nasid yang di Balaraja, Kabupaten Tangerang. Kami berikan masing-masing Rp 50 juta," kata Darwin di rumah duka.
Baca juga: Korban Kecelakaan Ambulans di Tol Pejagan Dapat Santunan Rp 50 Juta
SUMBER: KOMPAS.com ( Khairina, Candra Setia Budi, Tresno Setiadi, Michael Hangga Wismabrata)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.