"Pemadaman hari keempat, itu asap sangat parah. Tapi asapnya untung ke atas, jadi tidak mengganggu jarak pandang petugas di darat," kata Syailendra.
Kesulitan yang dihadapi juga karena kebakaran lahan sudah sangat luas. Namun, Syailendra mengaku belum dapat memperkirakan luas lahan yang terbakar tersebut.
"Kebakaran sudah luas. Titik api sudah menyebar," sebutnya.
Baca juga: BMKG: Riau Itu Bagaikan Cerobong yang Menggerakkan Asap ke Negara Tetangga
Untuk pemadaman, kata Syailendra, juga dibantu oleh petugas TNI, kepolisian, BPBD dan masyarakat peduli api (MPA), serta perusahaan.
Selain itu, tiga unit helikopter water bombing membantu pemadaman titik api yang sulit dijangkau.
"Katanya lahan yang terbakar ini berdekatan dengan lahan konsesi perusahaan. Jadi ada 100 orang dari PT RAPP dan PT LIH yang membantu pemadaman, karena tanggung jawab mereka juga. Kalau total petugas pemadam ada sekitar 200 orang," kata Syailendra.
Hingga saat ini kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan belum dapat dikendalikan.
Kebakaran itu menimbulkan asap yang tebal membumbung tinggi ke udara.
Baca juga: Kabut Asap Selimuti Sumbar, Diduga Kiriman dan Riau dan Jambi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.