PADANG, KOMPAS.com - Kabut asap menyelimuti Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), sejak Kamis (25/7/2019).
Kabut asap itu cukup tebal menyebabkan jarak pandang berkurang hanya 50-100 meter. Namun, Jumat (26/7/2019) pagi, kondisi kabut asap sudah jauh berkurang dengan perkiraan jarak pandang 200-300 meter.
"Kalau kemarin memang cukup tebal, sekarang sudah berkurang. Kemarin itu kita sempat bagi-bagi masker di dua titik yang cukup parah di Pulau Punjung dan Sungai Dareh," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dharmasraya Edison yang dihubungi Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Kabut Asap Karhutla Selimuti Kota Pekanbaru, Jarak Pandang Warga Terganggu
Edison mengatakan, belum mengetahui dari mana datangnya kabut asap tersebut karena berdasarkan informasi yang didapatnya tidak ada titik kebakaran di Dharmasraya.
Namunn, Edison menduga kabut asap itu merupakan kiriman dari daerah tetangga Riau atau Jambi. Saat ini, kedua daerah itu terdeteksi ada sejumlah titik panas.
"Di Dharmasraya ini tidak ada titik panas kebakaran. Saya tidak tahu dari mana datangnya kabut asap itu," tegasnya.
BMKG Stasiun Pekanbaru merilis sebanyak 39 titik panas (hotspot) terdeteksi di Pulau Sumatera, Jumat pagi ini. 26 titik panas tersebut tersebar di tiga provinsi, termasuk Riau.
Baca juga: Fakta Baru Bencana Karhutla di Riau, Titik Api Bertambah hingga Tuntutan Walhi
Dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik panas terbanyak terdapat di Provinsi Jambi, yakni berjumlah 26 titik. Kemudian terdapat di Riau 8 titik dan Sumatera Selatan 5 titik.
"Dari mana lagi datangnya asap itu? Dharmasraya berbatasan dengan Riau dan Jambi yang saat ini terdeteksi miliki hotspot," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.