Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Perusakan Altar Gereja Katolik di Bali, Pelaku Sempat Banting Istri hingga Umat Diminta Tenang

Kompas.com - 10/07/2019, 06:33 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Menurut Kapolsek Denpasar Timur Kompol Nyoman Karang Adiputra, pelaku merupakan salah satu umat gereja tersebut dan sering datang untuk berdoa.

"(Pelaku) Umat di sini, sering datang berdoa ke sini," kata Kapolsek, Selasa (9/7/2019).

Bahkan, pria tersebut sering datang bersama keluarga. Dalam kronologi yang disusun polisi, pada Selasa pagi, A kembali datang ke Gereja Santo Yoseph bersama keluarga untuk berdoa bersama umat lain.

Namun, di saat umat sedang khusyuk berdoa, A tiba-tiba menangis dan mengamuk.
A lalu mengambil tongkat penyangga salib lalu mengamuk. Tindakannya menyebabkan kerusakan sejumlah barang kudus.

"Melihat kejadian itu, sang istri coba menenangkan, tapi malah dibanting oleh A," ucap Kapolsek Adiputra.

Pihak kepolisian masih mendalami motif di balik perusakan tersebut.

Baca juga: Pelaku Perusakan Gereja Katolik di Denpasar Sering Datang untuk Berdoa

 

3. Gereja: Umat diminta tenang

Romo Yan Madia, mengimbau umat Katolik untuk tetap tenang pasca-perusakan gereja, Selasa (9/7/2019).

Yan mengatakan, kasus itu sedang diselesaikan secara internal oleh pengurus gereja.

"Siapa saja terutama umat Katolik supaya tetap tenang karena hal ini sedang diurus oleh pastor paroki dan pengurus Gereja St Yoseph. Kondisi saat ini pun kondusif," ujar Yan, Selasa.

Seperti diberitakan sebelumnya, A tiba-tiba mengamuk dan merusak altar gereja. A juga sempat membanting istrinya yang saat itu datang bersama pelaku untuk berdoa.

Baca juga: Umat Katolik Diminta Tetap Tenang Pasca-perusakan Gereja

4. Pihak gereja apresiasi respon polisi

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Romo Yan juga menyampaikan terima kasih kepada petugas kepolisian yang cepat menangani kasus tersebut.

Begitu juga dengan juga dengan umat yang secara spontan datang ke gereja sebagai bentuk kepedulian.

"Terima kasih kepada polisi yang cepat menangani kasus ini," ujarnya.

Romo Yan juga menduga pelaku mengalami stres. Namun, menurutnya, hal tersebut masih harus diselidiki lebih lanjut.

"Tetapi hal ini masih perlu penyelidikan lebih lanjut," kata Romo Yan.

Baca juga: Seorang Pendeta Ditusuk Saat Bersihkan Gereja, Pelakunya Ditemukan Tewas Bunuh Diri

Sumber: KOMPAS.com (Robinson Gamar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com