“Harapannya cepat ketemu, kembali ke Lanud dan kembali ke keluarga lagi,” ujarnya, Senin (1/7/2019).
Bambang menambahkan, Mabes TNI AD langsung memberikan informasi kepada keluarga terkait helikopter yang ditumpangi adiknya tersebut hilang kontak pada Jumat (28/06) kemarin.
Seperti diketahui, Dwi Purnomo merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara pasangan Buningan (71) dan Sumini dan saat ini bertugas di Pusat Penerbangan Angkatan Darat Semarang.
Baca juga: Kakak Penumpang Helikopter yang Hilang Kontak di Oksibil Papua Berharap Adiknya Selamat
Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, merupakan subvarian pengembangan generasi kelima atau juga disebut MI-17-V5.
Heli tersebut dirancang oleh biro desain Mil Moscow Helicopter dan diproduksi Kazan Helikopter Rusia, Heli MI-17-V5 merupakan keluaran pabrikan tahun 2008.
Menurut Letkol Inf TNI Dax Sianturi, MI-17-V5 adalah milik Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) yang sudah mengudara hampir di seluruh Indonesia.
"Untuk di Papua, heli ini sudah sekitar 8 bulan," ujar Dax, Rabu (3/7/2019).
Menurut Dax, heli tersebut dibekali sepasang mesin Turboshaft Isotov TV3-117VMA dengan kekuatan 2.200 shp.
Dax menyebut MI-17 memiliki kemampuan terbang sangat baik hingga ketinggian 6.000 meter di bawah permukaan laut (MDPL).
Baca juga: Mengenal Heli TNI AD yang Hilang di Papua, Buatan Rusia yang Jadi Andalan
Sumber: KOMPAS.com (Dhias Suwandi, Sukoco)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.