Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2019, 18:55 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - AS atau Aris (34), salah satu pelaku pembunuhan Budi Hartanto (28), pemilik sanggar dan guru seni tari di Kediri, mengambil koper milik ibunya untuk membuang jenazah korban yang telah dibunuhnya bersama AP atau Azis, rekannya.

Kepada ibunya, AS beralasan jika koper berwarna hitam tersebut akan dijual.

"Usai membunuh, Aris pulang dan mengambil koper ibunya, dengan alasan akan dijual," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Kombes Gupuh Setiyono, Senin (15/4/2019) kepada wartawan.

Pelaku berusaha membuktikan kepada ibunya jika tas tersebut dijual dengan menunjukkan uang sebesar Rp 600.000 kepada ibunya.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Kediri

 

"Tapi uang tersebut adalah uang milik korban yang diambil dari dompet korban. Setelah ditunjukkan kepada ibunya, uang tersebut dibagi dua dengan Azis rekannya," terang Gupuh.

Setelah mengambil uang milik korban, sebagai upaya menghilangkan jejak, Aris lalu membakar barang-barang milik korban seperti tas, pakaian, dompet, dan kartu identitas.

Motor milik korban disimpan di rumah pelaku Aris, sementara ponsel dan plat nomer kendaraan korban disimpan di rumah Azis.

Di koper tersebut, kedua pelaku memasukkan jenazah korbannya dengan terlebih dahulu memutilasi bagian tubuh lainnya.

Baca juga: 10 Hari Hilang, Potongan Kepala Mayat dalam Koper Dimakamkan Satu Liang dengan Tubuhnya

 

Koper berisi tubuh korban dibuang di bawah Jembatan Karang Gondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, pada 3 April 2019 dini hari. Siang harinya, koper tersebut ditemukan oleh pencari rumput.

Sementara bagian kepala korban dibuang di Sungai Ploso Kerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Kedua lokasi berjarak sekitar 5 hingga 6 kilometer. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com