10 Hari Hilang, Potongan Kepala Mayat dalam Koper Dimakamkan Satu Liang dengan Tubuhnya

KEDIRI, KOMPAS.com -Potongan kepala Budi Hartanto (28), korban pembunuhan mutilasi yang mayatnya ditemukan di Blitar, Jawa Timur dibawa pulang keluarganya usai diperiksa di RS Bhayangkara Kediri.

Potongan kepala yang ditemukan 10 hari setelah penemuan mayat guru tari tersebut, langsung dimakamkan satu liang lahat dengan tubuhnya.

Dari RS Bhayangkara, potongan kepala tersebut disimpan dalam peti kecil yang ditutupi kain hitam lalu diangkut menggunakan mobil ambulans langsung menuju pemakaman umum tempat kelahiran Budi di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Koper Eksekusi Korban di Warung Kopi

Saat tiba di pemakaman , peti kecil berisi potongan kepala tersebut langsung disambut isak tangis keluarga yang sudah menunggu di makam sejak mendengar potongan kepala ditemukan.

Pemakaman potongan kepala dilakukan pada liang lahat yang sama dengan tubuh Budi yang telah dimakamkan  pada 4 April 2019, yakni diletakkan di atas peti.

Prosesi pemakamannya sempat tertunda sekitar 15 menit karena lubang yang telah dibuat terlalu sempit hingga harus diperlebar.

Baca juga: Pembunuh Mayat Dalam Koper Adalah Teman Dekat Korban

Seusai pemakaman itu kemudian digelar doa bersama yang dipimpin oleh tokoh desa setempat.

Sementara itu, 2 pelaku pembunuhan mayat di dalam koper disebut sebagai teman dekat korban Budi Hartanto (28). Ketiganya saling kenal dan berada dalam satu komunitas tertentu.

"Sudah kami duga, pelaku dan korban adalah saling kenal dan memiliki hubungan dekat," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).

Baca juga: 10 Hari Diburu, Pembunuh Mayat Dalam Koper Ditangkap Polisi

Potongan kepala Budi ditemukan setelah petugas melakukan pencarian di sungai yang ada di wilayah Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4/2019).

Lokasi ini berjarak sekitar 12 kilometer dari lokasi penemuan koper berisi tubuh tanpa kepala di Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar pada 3 April 2019 lalu.