Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Karhutla, Masyarakat Diminta Tak Buang Puntung Rokok di Lahan Gambut

Kompas.com - 03/03/2019, 17:54 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

 

PEKANBARU, KOMPAS.com - Untuk mencegah terjadinya kembali kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kodim 0303/Bengkalis meminta masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok di lahan gambut.

Komandan Kodim 0303/Bengkalis Letkol Inf Timmy Prasetya Hermianto menyampaikan, sosialisasi pencegahan karhutla disampaikan hampir setiap bertemu dengan masyarakat.

"Sosialisasi kepada masyarakat, setiap kami ketemu di warung, ketemu di mana, kami selalu menyampaikan supaya apabila berkebun di dalam (kawasan tanah gambut), janganlah sambil merokok. Karena setelah merokok tanpa sadar puntungnya dibuang ke tanah gambut bisa menjadi terbakar," ungkap Timmy saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (3/3/2019).

Baca juga: Diguyur Hujan Selama 4 Jam, Titik Api Karhutla di Rupat Bengkalis Padam

Kemudian, lanjut dia, masyarakat diminta untuk tidak membakar sampah lalu ditinggal begitu saja. Sehingga, hal ini juga berpotensi terjadinya karhutla.

Apalagi, di Kecamatan Rupat rata-rata tanah gambut yang sangat mudah terbakar.

"Kami kan enggak tahu setelah bakar sampah kemudian ditinggal, apinya bisa loncat ditiup angin, itu yang kadang-kadang menjadi sumber kebakaran," sebutnya.

Selain itu, lanjut Timmy, masyarakat yang mengambil madu lebah di hutan juga mewaspadai terjadinya karhutla.

"Mencari lebah di hutan kan menggunakan api juga itu. Habis itu dia enggak sadar apinya terbang-terbang dan jatuh ke tanah gambut lalu terbakar," kata Timmy.

Menurut dia, kondisi saat ini harus bisa dipertahankan, karena titik api karhutla sudah bisa diatasi oleh petugas gabungan dari kepolisian, TNI, Manggala, BPBD dan juga masyarakat. Selain itu juga dibantu hujan.

"Sekarang sudah tidak ada lagi titik api di Rupat. Maka ke depannya mari bersama-sama menjaga wilayah kita supaya tidak ada lagi karhutla," jelas Timmy.

Sebagaimana diketahui, kebakaran lahan gambut di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, terjadi lebih kurang satu bulan. Kondisi terparah berlangsung sekitar dua pekan yang lalu.

Dampaknya, kabut asap menyelimuti permukiman warga Rupat, bahkan anak-anak sekolah ada yang dipulangkan saat itu.

Luas lahan yang terbakar mencapai ribuan hektar, yang terdiri kebun karet, sawit dan lahan yang belum dikelola oleh pemiliknya.

Setelah diguyur hujan, titik api di permukaan gambut padam. Sehingga memudahkan petugas untuk melakukan pemadaman dan pendinginan sisa titik api yang ada di dalam gambut.

Kompas TV Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau memodifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan dengan penyemaian garam di udara sebanyak 3 ton menggunakan pesawat Casa 212 yang dikirim dari Mabes TNI. Penyemaian garam iniuntuk membentuk awan hujan di kawasan Pesisir Riau. Dengan modifikasi cuaca diharapkan dapat membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com