"Karena angin kencang, api muncul lagi ke permukaan di beberapa titik. Sehingga kami terus berusaha mematikan api di permukaan dan di dalam gambut. Setelah itu dilakukan pendinginan," kata Hamdani.
Baca Juga: 5 Fakta Bencana Karhutla di Dumai, Status Siaga Darurat hingga Kendala Petugas
Luas lahan yang terbakar di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, sudah mencapai ribuan hektar.
Kini, kasus kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) tersebut dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian.
"Sejauh ini masih proses penyelidikan di beberapa titik kasus karhutla di Kecamatan Rupat," ungkap Kapolsek Rupat AKP Masrial saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (20/2/2019).
Pihaknya mengaku belum bisa memastikan apakah indikasi lahan tersebut sengaja dibakar atau tidak. Namun yang jelas, sebut Masrial, seluruh lahan yang terbakar adalah milik masyarakat.
"Lahan terbakar yang kami selidiki saat ini seluruhnya milik masyarakat. Yang dari pihak perusahaan belum ada terindikasi terbakar. Tapi pihak perusahaan di Kecamatan Rupat ikut membantu untuk pemadaman. Cukup banyak alat dan petugas-petugasnya yang dikerahkan untuk pemadaman ini," kata Masrial.
Baca Juga: Ribuan Hektar Kebakaran Lahan di Bengkalis Riau Diselidiki Polisi
Berdasarkan pantauan data dari Manggala Agni Daops Dumai, luas lahan yang terbakar di wilayah Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, mencapai ribuan hektar.
Titik kebakaran tersebar di sejumlah lokasi, antara lain di Kelurahan Terkul, Kelurahan Pergam, Desa Sri Tanjung, Desa Teluk Lecah, dan Desa Kebumen.
Komandan Regu III Manggala Agni Daops Dumai Hamdani mengatakan, di Kelurahan Terkul, luas lahan yang terbakar sekitar 400 hektar, Kelurahan Pergam 360 hektar, Desa Sri Tanjung sekitar 80 hektar, Desa Teluk Lecah 50 hektar dan Desa Kebumen sekitar 40 hektar.
"Kami bersama kepolisian, TNI, damkar dan masyarakat peduli api (MPA) terus berupaya melakukan pemadaman api," ungkap Hamdani.
Baca Juga: Ribuan Hektar Lahan Gambut Terbakar, Kabut Asap Dikhawatirkan ke Malaysia
Sebab, Kecamatan Rupat berbatasan langsung dengan negeri jiran itu, dibatasi perairan Selat Malaka.
Oleh karena itu, tim Satgas Karhutla berjibaku untuk memadamkan api dengan kekuatan penuh.