Polisi sempat melarang Wahyu agar tidak nekat lompat ke laut untuk menyelamatkan korban. Saat itu, Wahyu tak berpikir risiko mempertaruhkan nyawanya sendiri.
“Saya tidak peduli, saya memberanikan diri berenang untuk menyelamatkan tiga anak itu,” kata Wahyu.
Usahanya tak bertepuk sebelah tangan. Saat ia berjuang menyelamatkan korban dengan cara menarik satu per satu korban ke bibir pantai sambil berenang, bantuan kapal nelayan milik Narmin segera tiba untuk memberi bantuan.
Wahyu bercerita, ia sempat kesulitan menyelamatkan korban karena postur tubuhnya lebih kecil dari korban.
Baca Juga: "Kenapa Mamah Tidur Terus..."
Kisah heroik Wahyu viral di media sosial (medsos) setelah diunggah oleh akun “Warung Jurnalis”. Sejumlah fakta dari sosok Wahyu terungkap saat berbincang dengan Kompas.com.
Wahyu adalah putra keenam dari 9 bersaudara dari pasangan Udin dan Nurjannah. Setiap hari dirinya bekerja sebagai buruh cuci motor dan dia adalah penyandang tuna wicara.
Wahyu mengatakan, dirinya terpaksa berhenti sekolah karena sering dilecehkan dan diledek oleh rekan-rekannya.
“Saya malu Pak sering diejek dan dikucilkan teman-teman di sekolah atau tempat bermain. Makanya saya berhenti sekolah,” jelas Wahyu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.