"Langsung kami paksa suruh masuk mobil, begitu juga dengan anaknya. Memang masih menggunakan seragam sekolah," kata Tika saat di Polres Pagaralam, Kamis (3/1/2019).
Di dalam mobil, Ponia langsung dibekap oleh Jefri dan dibawa menuju ke Sungai Lematang, Kabupaten Lahat, untuk diekskusi. Korban tewas dengan mengalami luka pukulan di kepala oleh pelaku.
Melihat ibunya dianiaya, Selfia ketakutan dan sempat melarikan diri. Namun, Selfia tertangkap kembali oleh pelaku dan turut dibunuh.
"Dari hasil pemeriksaan, korban dibunuh pada Senin (17/12/2018) kemarin, di pinggir sungai dan tubuh keduanya dibuang. Ketiga pelaku adalah calon TKI," kata Kapolres Pagaralam, Kamis (3/1/2019).
Atas perbuatannya, ketiga pelaku terancam pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.
Baca Juga: Selfia Sempat Lari usai Lihat Ibunya Dibunuh 3 Calon TKI, tetapi Tertangkap
Tika Herli, salah satu pelaku, diketahui pernah menyandang status sebagai anggota Bhayangkari. Tika pernah menikah dengan seorang anggota polisi yang bertugas di Polres Pagaralam.
Namun, tersangka akhirnya bercerai dengan suaminya tersebut. Hal itu dibenarkan oleh Humas Polres Pagaralam, Bripka Paino.
"Kalau perceraiannya kapan kurang tahu. Memang mantan suaminya dulu adalah polisi di sini," kata Paino, Jumat (4/1/2019).
Tika diduga menjadi dalang otak pembunuhan terhadap Ponia dan Selfie. Tika terlibat masalah hutang dengan korban sebesar Rp 45 juta. Tika pun kalap setelah tak mampu membayar hutang tersebut.
Baca Juga: Calon TKI Otak Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak Pernah Jadi Anggota Bhayangkari
Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.