"Untuk dampak jika terjadi abu vulkanik biasanya hanya terkena di wilayah terdekat, seperti kawasan Jarai, atau sekitar Pagaralam, tergantung arah angin. Kalau pun terjadi reaksi gempa tektonik, tidak akan juga sampai ke sana terlalu jauh," jelasnya.
Gunung Dempo, sambung Mulyadi, pernah mengalami reaksi dengan mengeluarkan suara gemuruh pada tahun 1818. Sejak itu, sampai sekarang, aktivitas suara pun tak pernah lagi terjadi.
Baca juga: Suara Dentuman Misterius Juga Terdengar di Bandung, Ini Jawaban Ilmiah BMKG
"Sampai sekarang belum pernah (suara gemuruh), dari catatan sejarah terakhir terjadi pada 1818," jelas dia.
Suara dentuman meluas
Setelah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), warga Ogan Ilir (OI) juga mendengar suara dentuman pada Selasa (25/12/2018) malam. Suara dentuman itu setidaknya telah tiga kali terdengar.
Elfayrami (38), salah satu warga Kabupaten OI mengatakan, suara dentuman tersebut terdengar pada pukul 20.00 WIB.
"Malam ini terdengar tiga kali, siang tadi dua kali," ucap Elfayrami.
Kata Elfayrami, peristiwa itu sudah berlangsung sejak Senin (24/12/2018) kemarin, mulai dari siang hingga malam.
"Lebih dari lima kali suara dentuman itu sejak Senin kemarin, tidak tahu dari mana sumbernya," kata dia.
Baca juga: Penjelasan BMKG Terkait Video Viral Suara Dentuman Keras di Ogan Komering Ulu
Warga sempat mengira suara itu berasal dari ledakan salah satu mesin milik PTPN VII di Kabupaten Ogan Ilir. Setelah diselidiki, pihak PTPN mengaku seluruh mesin mereka dalam kondisi normal.
"Warga sih biasa saja, tidak terlalu bagaimana (panik). Kemarin dikira suara meledak mesin PTPN, tetapi ternyata tidak ada, bingung jadi dari mana. Ada juga yang mengira jika ada TNI latihan," jelasnya.
Baca juga: Suara Dentuman Misterius Meluas hingga Palembang, Ini Penjelasan PVMBG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.