"Kami sudah khawatir dengan kondisi sepi pengunjung saat ini," kata Fauzan Akbar, Manajer Hotel Kola Senggigi. Fauzan sendiri memilih untuk mencoba bertahan dan tetap beroperasi.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Lombok Minggu Siang
Mahfid MD mengatakan, proses belajar sangat penting bagi anak-anak korban gempa karena bisa sekaligus menjadi media pemulihan trauma pasca-gempa.
"Yang paling cocok sekarang kalau untuk anak-anak trauma healing. Kemudian tempat penampungan belajar seperti ini. Sekolah darurat karena mereka belum bisa sekolah dengan normal," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.
Dikutip dari Antara, Mahfud MD mengunjungi korban gempa di Dusun Cupek, Desa Sigar Penjalin, Kabupaten Lombok Utara, NTB, pada hari Sabtu (8/9/2018).
Baca Juga: Malaria di Gunung Sari Lombok Barat Meluas
Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia untuk membantu pembangunan sekolah-sekolah pasca gempa di Lombok.
"Saya mohon bantuan teman-teman wartawan menyampaikan imbauan ini kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar sumbangannya jangan dalam bentuk uang, tapi membangun sekolah saja," katanya, pada hari Minggu (9/9/2018).
Pihak Kemendikbud sendiri telah mencatat ada sekitar 600 sekolah yang mengalami kerusakan, baik rusak ringan, sedang atau berat.
Saat ini inventarisasi sekolah-sekolah rusak masih terus dilakukan. Dilansir dari Antara, hingga saat ini sudah ada tambahan 650 tenda sekolah darurat yang akan segera dikirimkan ke NTB.
Baca Juga: Lombok Barat Rugi Rp 4,1 Triliun akibat Gempa, Pemda Akan "Ngamen" ke Pusat
Sumber (KOMPAS.com: Fitri Rachmawati/ Antara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.