Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Terbaru Gempa Lombok, 117 Hotel Tutup hingga Pemda "Ngamen" ke Pusat

Kompas.com - 10/09/2018, 12:26 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerugian akibat gempa di Kabupaten Lombok Barat diperkirakan mencapai 4,1 triliun. 

Lalu, ratusan hotel di wilayah di Lombok Barat juga memilih tutup untuk sementara pasca gempa.

Selain itu, kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meminta sumbangan donatur untuk membangun sekolah di NTB.

Berikut fakta-fakta terbaru terkait bencana gempa di Lombok, NTB.

1. Kerugian mencapai Rp 4,1 triliun, Pemkab Lombok Barat "ngamen"

Warga pengungsi gempa Lombok memasang kelambu agar terhindar dari gigitan nyamuk malariaKompas.com/fitri Warga pengungsi gempa Lombok memasang kelambu agar terhindar dari gigitan nyamuk malaria

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid mengatakan, gempa telah membuat Lombok Barat bangkrut. Kerugian akibat gempa setara dengan nilai PAD Lombok Barah dalam setahun, yaitu sekitar Rp 4,1 triliun. 

"Itu senilai dengan PAD kita dalam satu tahun APBD. Kita tidak mungkin bisa menyiapkan dalam satu tahun anggaran," kata Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, Minggu (9/9/2018)

Untuk itu, Fauzan mengajak jajaran dinas untuk lebih giat melobi pemerintah pusat.

"Rajin-rajin ngamen. Misalnya Dinas Kesehatan agar ngamen ke Kemenkes agar mereka mau bantu kita. Begitu juga dengan PU, Dikbud, dan lainnya. Silakan 'ngamen' ke kementerian terkait di Jakarta," kata Fauzan.

Seperti diketahui, kerusakan akibat bencana gempa bumi di Lombok meliputi 57.614 rumah rusak, 108 rumah ibadah, 84 fasilitas kesehatan, 294 sekolah/ madrasah, 26 kantor pemerintahan, 7 jembatan dan 294 kios atau toko

Baca Juga: Mendikbud Ajak Siswa dan Guru Korban Gempa Lombok Kembali Sekolah

2. 117 hotel di Lombok Barat tutup sementara

Wisatawan mancanegara membawa barang bawaanya menuju bus setelah tiba di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa (7/8/2018). Wisatawan, pekerja, dan warga dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal untuk diberangkat ke Kota Mataram pascagempa Lombok hari kedua.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Wisatawan mancanegara membawa barang bawaanya menuju bus setelah tiba di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa (7/8/2018). Wisatawan, pekerja, dan warga dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal untuk diberangkat ke Kota Mataram pascagempa Lombok hari kedua.

Berdasar pendataan dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lombok barat, NTB, ada 117 dari total 192 hotel memilih untuk tutup sementara.

Salah satu alasan penutupan hotel tersebut adalah sepinya wisatawan yang datang pasca-gempa bumi.

"Sebagian besar hotel yang sementara berhenti beroperasi berada di kawasan wisata pantai Senggigi. Rata-rata merumahkan sementara para pegawainya," kata Kepala Bapenda Hj Lale Prayatni, Sabtu (8/9/2018), dikutip dari Antara.

Sementara itu, beberapa pihak hotel mengaku biaya operasional terlalu tinggi apabila harus bertahan untuk tetap buka.

"Kami sudah khawatir dengan kondisi sepi pengunjung saat ini," kata Fauzan Akbar, Manajer Hotel Kola Senggigi. Fauzan sendiri memilih untuk mencoba bertahan dan tetap beroperasi.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Lombok Minggu Siang

3. Mahfud MD kunjungi korban gempa

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD usai menjadi pembicara dalam Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Senin (3/9/2018).KOMPAS.com/Andi Hartik Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD usai menjadi pembicara dalam Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Senin (3/9/2018).

Mahfid MD mengatakan, proses belajar sangat penting bagi anak-anak korban gempa karena bisa sekaligus menjadi media pemulihan trauma pasca-gempa.

"Yang paling cocok sekarang kalau untuk anak-anak trauma healing. Kemudian tempat penampungan belajar seperti ini. Sekolah darurat karena mereka belum bisa sekolah dengan normal," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.

Dikutip dari Antara, Mahfud MD mengunjungi korban gempa di Dusun Cupek, Desa Sigar Penjalin, Kabupaten Lombok Utara, NTB, pada hari Sabtu (8/9/2018).

Baca Juga: Malaria di Gunung Sari Lombok Barat Meluas

4. Mendikbud mohon bantuan untuk bangun sekolah di Lombok

Mataram, Kompas Com , Mendikbud RI, Muhadjir Effendy, Minggu (9/9) menyerahkan bukubtabungan pada perwakilan guru se Lombok dan Sumbawa. Lrbih dari 5 ribu guru menerima bantuan atau tunjangan  masung masing Rp 1,5 juta untuk PNS dan  Rp 2 juta rupiah untuk yang non PNS  selama 6 bulan, mereka adalah guru guru korban gempa Lombok.Kompas.com/fitri Mataram, Kompas Com , Mendikbud RI, Muhadjir Effendy, Minggu (9/9) menyerahkan bukubtabungan pada perwakilan guru se Lombok dan Sumbawa. Lrbih dari 5 ribu guru menerima bantuan atau tunjangan masung masing Rp 1,5 juta untuk PNS dan Rp 2 juta rupiah untuk yang non PNS selama 6 bulan, mereka adalah guru guru korban gempa Lombok.

Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia untuk membantu pembangunan sekolah-sekolah pasca gempa di Lombok.

"Saya mohon bantuan teman-teman wartawan menyampaikan imbauan ini kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar sumbangannya jangan dalam bentuk uang, tapi membangun sekolah saja," katanya, pada hari Minggu (9/9/2018).

Pihak Kemendikbud sendiri telah mencatat ada sekitar 600 sekolah yang mengalami kerusakan, baik rusak ringan, sedang atau berat.

Saat ini inventarisasi sekolah-sekolah rusak masih terus dilakukan. Dilansir dari Antara, hingga saat ini sudah ada tambahan 650 tenda sekolah darurat yang akan segera dikirimkan ke NTB.

Baca Juga: Lombok Barat Rugi Rp 4,1 Triliun akibat Gempa, Pemda Akan "Ngamen" ke Pusat

Sumber (KOMPAS.com: Fitri Rachmawati/ Antara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com