Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau, Warga di Pegunungan Dilarang Buang Puntung Rokok Sembarangan

Kompas.com - 03/08/2018, 21:42 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) fokus menanggulangi bencana kebakaran terutama di wilayah pegunungan atau perbukitan. 

Untuk itu, BPBD meminta warga yang tinggal di sekitar pegunungan tidak membuang puntung rokok sembarangan. 

Kepala BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan, kebakaran di gunung sulit diantisipasi karena metode pemadaman yang memungkinkan hanya dilakukan secara manual.

Kebakaran hutan juga tidak dapat diantisipasi dengan pesawat udara.

Baca juga: 10 Hektar Padang Rumput di Gililawa Darat Pulau Komodo Terbakar

"Beberapa tahun lalu pernah seluruh (hutan) gunung terbakar. Sangat sulit memadamkan api kalau terjadi di perbukitan, karena caranya manual," ucap Sarwa.

Kebakaran di area gunung juga sulit diantisipasi. Kalaupun pesawat udara memungkinkan melakukan pemadaman, pesawat akan kesulitan mengangkut air untuk memadamkan api. 

Selain itu, sumber mata air di area pegunungan untuk saat ini terbatas. Sehingga pemadaman memakai helikopter harus mencari sumber mata air berkapasitas besar.

“Jangan dibayangkan pemadaman api seperti di Riau, Karhutla. Di Jawa Tengah nggak bisa disamakan," ujarnya.

Lantaran sulitnya akses itulah, BPBD meminta Balai Taman Nasional, Perhutani, atau pihak-pihak terkait terutama pengelola kawasan gunung untuk mengawasi gunung yang dikelola.

Baca juga: Pangima TNI Instruksikan Anggotanya Tidur di Hutan Selama Kebakaran Lahan

 

Pengawasan terlebih diutamakan di gunung yang menjadi lokasi pendakian.

Kepada masyarakat yang tinggal di area pegunungan, Sarwa meminta untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan.

Warga juga diminta berhati-hati ketika memasak menggunakan kayu bakar, atau ketika membakar tumpukan jerami.

"Kalau untuk kasus pembakaran paling banyak di Kudus, di lahan tebu. Sudah hampir 3-4 kali terjadi. Di Kudus, kita taruh satu mobil Damkar untuk back up di samping mobil Damkar yang ada,” tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com