Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Instruksikan Anggotanya Tidur di Hutan Selama Kebakaran Lahan

Kompas.com - 03/08/2018, 18:25 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Djahjanto mengintruksikan seluruh pasukan TNI dan Polri yang dilibatkan dalam tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan untuk tidak pulang selama api masih terlihat.

Hadi menjelaskan, sejauh ini di wilayah Sumatera Selatan, terdapat 55 desa yang disiagakan untuk mencegah kebakaran.

Di desa tersebut, seluruh personel telah diturunkan dan tak diizinkan pulang untuk mengidentifikasi titik api ketika muncul.

"Ada 55 desa sudah kita tempatkan pasukan TNI/Polri. Mereka tidur disana dengan masyarakat dan terus memantau terjadinya kebakaran," ujar Hadi dalam apel gelar pasukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Griya Agung Palembang, Jumat (3/8/2018). 

"Dari strategi yang dilakukan bisa menekan terjadinya asap," tambahnya.

Baca juga: 10 Hektar Padang Rumput di Gililawa Darat Pulau Komodo Terbakar

Sejauh ini, sambung Hadi,  mereka memiliki konsep pembasahan seluruh lahan gambut yang berpotensi kebakaran.

Pembasahan itu terus dilakukan agar tidak ada satupun lahan gambut yang mengalami kekeringan.

"Sejak tanggal 30 kemarin, kita juga lakukan teknik modifikasi cuaca, hasilnya telah terjadi dua kali hujan," tuturnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menambahkan, dengan keterlibatan seluruh unsur TNI/Polri, dia optimistis mampu mencegah terjadinya bencana asap saat Asian Games di Palembang.

Baca juga: Akibat Puntung Rokok, Sepanjang 2018 Taman Nasional Komodo Sudah 2 Kali Kebakaran

Upaya pencegahan prefentif juga telah dilakukan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran untuk membuka lahan.

"Kapolda dan Kapolres sudah saya instruksikan, siapapun yang melakukan (pembakaran) segera proses sesuai hukum. Ini upaya sebagai efek jera," jelas Tito.

Kompas TV Dipekirakan upaya pendinginan memakan waktu 2 hingga 3 hari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com