Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukijan, Sang Penjaga Mata Air di Bukit Menoreh

Kompas.com - 17/07/2018, 13:26 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kompas TV Musim kemarau saat ini melanda sejumlah daerah di Pulau Jawa.

"Kalau musim kemarau memang keruh. Karena dari kali maka biasanya (mata air) rajin dibersihkan. Air biasanya dipakai untuk cuci dan masak. Kalau minum dari beli galon (air mineral). Tidak bikin sumur karena tdk ada," kata Sanijem, warga Clapar 3.

12 desa kesulitan air

Selain Clapar 3, warga dusun lain di Kokap sudah mulai merasakan kesulitan. Di antaranya Clapar 1 dan Clapar 2 di Hargowilis. Kemudian Gunung Ijo, Plampang 1, Plampang 3, Sangon 1, Sangon 2 di Desa Kalirejo.

"Warga saat ini nlateni belik kecil (sendang) sebagai mata air yang ada. Itupun sudah surut airnya dan warga harus mengambil dengan sabar mengantri," kata Camat Kokap, Warsidi pada kesempatan berbeda.

Warga Gunung Ijo bahkan sudah mengajukan permohonan pengiriman air bersih saat ini.

Kesulitan air di beberapa desa itu menunjukkan kalau kekeringan masih meluas di Kulon Progo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo sebelumnya mencatat kekeringan dan kesjlitan air bersih di 12 desa. 

Baca juga: BMKG: Kemarau Diprediksi Sampai Oktober 2018, Petani Diimbau Cermat

Ke-12 desa tersebut yakni Desa Banjaroya, Banjarharjo, Banjararum, Banjarasri di Kalibawang. Desa di Girimulyo, yakni: Giripurwo, Purwosari, Jatimulyo, dan Pendoworejo. Desa Salamrejo di Kecamatan Sentolo, Sidoharjo dan Purwoharjo di Samigaluh, dan Desa Tanjungharjo di Nanggulan.

Dinas Sosial Kulon Progo meningkatkan kerja sama dengan BPBD dan Tagana untuk mengatasi kekeringan ini. Mereka mengelola bantuan air dengan ratusan truk tangki dari program tangungjawab sosial perusahaan (CSR) serta pendanaan APBD DIY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com