Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Sumber Mata Air dengan Tradisi Lokal

Kompas.com - 04/08/2017, 18:01 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Untuk menjaga kelestarian sumber mata air, masyarakat Dusun Ngipak, Desa Ngipak, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta, menggelar acara budaya bersih sumber mata air dan sungai.

Selain itu mereka juga menanam pohon untuk menjaga sumber mata air. Sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB warga sekitar turun ke kolam sumber mata air. Mereka mengobok-obok air dan menyedotnya dengan pompa air.

Menggunakan peralatan cangkul, linggis dan sabit pun mulai membersihkan lumut dan rerumputan. Mereka lantas menambal beberapa bagian kolam yang dibangun sejak 1957, karena beberapa bagian sudah rusak.

"Dahulu sumber ini dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci, tetapi sekarang untuk pengairan irigasi," kata Dukuh Ngipak, Desa Ngipak Edi Purwanto Jumat (4/8/2017).

Selama ini, warga sekitar yang berjumlah sekitar 200 jiwa ini memiliki sumber air yang berlimpah. Bahkan, mampu mengairi lahan pertanian milik warga. kolam berada di bawah pohon beringin besar berukuran diamter sekitar 2 meter.

"Meski kemarau panjang disini tak pernah kekeringan, untuk itu kami membersihkan mata air agar tetap testari," ujarnya.

Baca juga: Jonan: Banyak Negara yang Tidak Miliki Sumber Daya Alam, tetapi Makmur

Selain membersihkan sumber air, warga juga menananam pohom gayam. Sebanyak 15 pohon gayam dinilai efektif untuk menyimpan dan mendekatkan air ke permukaan tanah.

"Menanam pohon ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena dipergunakan untuk melestarikan air," katanya.

Selain bersih sungai, juga diadakan upacara kenduri. Masyarakat berbondong-bondong ke sumber air dan sungai menggelar kenduri. "Prosesi bersih kali merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat. Karena sudah diberikan rejeki dan barokah,"ucapnya.

Salah seorang warga Prambanan yang mengikuti prosesi ini, Frederico M Dwisetyanto menyebutkan, masyarakat secara mandiri sadar bahwa menjaga dan merawat alam adalah berarti menjaga dan merawat diri sendiri.

"Menghotmati alam sama menghotmati Sang pencipta. Keadaan yang sudah sangat jarang terjadi di kondisi sekarang. Apalagi embung sudah sangat jarang," ucapnya.

Kompas TV Warga Ponorogo Gunakan Air Kotor untuk Kebutuhan Harian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com