Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebelum Mati Saya Ingin Melihat Anak Autis Bisa Mandiri"

Kompas.com - 03/05/2018, 06:45 WIB
Heru Dahnur ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

“Kami mendorong keluarga di rumah untuk terapi perilaku sederhana dan komunikasi area sensor integrasi. Selain itu mengingatkan juga untuk menyediakan makanan yang sehat untuk anak-anak,” papar Wahyu.

Baca juga : Wakil Rektor Gunadarma Sebut Ada 3 Pelaku Bullying Mahasiwa Autis

Kepala SLB Bangka Selatan, Alfian mengatakan, pelayanan untuk anak autis dan disabilitas lainnya meliputi jenjang sekolah dasar hingga menengah atas. Gedung asrama juga sedang dibangun guna mendukung proses belajar mengajar.

“Kami juga akan mengusulkan subsidi biaya transportasi bagi keluarga kurang mampu,” sebutnya.  

Pusat layanan autis dan sekolah luar biasa kini menjadi tumpuan harapan bagi para penderita autis seperti Andri, untuk bisa menjalani kehidupan secara normal.

Pemerintah diharapkan menyediakan fasilitas memadai, serta tenaga pendamping agar anak-anak autis tidak merasa terkucilkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com