Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Truk Timpa Honda Jazz Berisi Satu Keluarga hingga Ular Piton Digantung Terbalik

Kompas.com - 15/07/2017, 07:59 WIB
Caroline Damanik

Penulis

Kompas TV Warga Ini Tangkap Ular Piton Seberat 50 Kilogram

Nipson mengatakan, ular piton tersebut ditangkap karena warga penasaran dengan isi perut ular tersebut yang membengkak. Warga khawatir, ular tersebut baru saja memangsa manusia.

Warga lalu menangkap dan menggantung ular tersebut dengan kepala di bawah dan ekornya diikat di rumah warga.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: 4 Cerita Warga Bertemu Langsung Ular Piton di Sulawesi Barat


3. Kronologi Truk Timpa Honda Jazz hingga Sebabkan Satu Keluarga Tewas

Kecelakaan beruntun terjadi di jalur utama Pantura Batang, tepatnya di Jalan Raya Desa Plelen, Kecamatan Gringsing, Rabu (12/7/2017) malam.

Zaenal Bahri (32), seorang polisi berpangkat Brigadir Polisi bersama istrinya, Niati Solehatun (30), anaknya, Naufal Xabran Albahri (2,5), dan bibinya, Suciati (55), tewas, setelah mobil Honda Jazz berpelat nomor E 1518 MA yang mereka tumpangi tertimpa truk tronton bermuatan tepung. Honda Jazz itu terbakar dan remuk tidak berbentuk.

Selain truk tronton dan Honda Jazz, kecelakaan beruntun itu melibatkan sejumlah kendaraan lain, yakni bus, Daihatsu Xenia G 8991 QP, satu minibus, dan mobil Honda Jazz.

Saksi mata, Pak No, menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada pukul 23.00 WIB. Saat kejadian, arus lalu lintas di jalur pantura, persisnya di depan Pasar Plelen, itu sepi.

Awalnya, truk tronton berpelat nomor BE 9925 CM yang mengangkut tepung melaju dari arah Jakarta menuju Semarang.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Sosok Brigpol Zaenal Pengemudi Honda Jazz yang Tewas di Mata Atasannya

4. Kecelakaan Maut Bus Medali Mas dengan Trailer, 10 Orang Tewas

Sedikitnya 10 orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut antara bus dan trailer jalur Pantura Pantai Bentar, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (14/7/2017) pagi.

Kecelakaan melibatkan bus malam Medali Mas nopol N 7130 UA dan truk nopol DR 8600 AB. Kapolres AKBP Arman AS mengatakan, bus Medali Mas tersebut melaju dari arah timur ke barat, sedangkan truk datang dari arah berlawanan.

"10 korban yang meninggal dari penumpang bus. Kami tadi fokus menyelematkan korban. Selain meninggal ada korban luka-luka," ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (14/7/2017).

Arman menambahkan, bus dan truk saling serempetan. Keterangan selanjutnya akan diberikan seusai polisi melakukan olah TKP dan memintai keterangan saksi. Dikabarkan, salah seorang sopir ugal-ugalan. Arus lalu lintas terjadi kemacetan hingga 10 Km.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Tabrakan dengan Truk, Bus Medali Mas Melaju 80 Km Per Jam di Tikungan


5. Minta Rekomendasi Masuk SMP Favorit untuk Anaknya, Pria Ini Dimarahi Bupati Dedi

Seorang pria bernama Hendra (37) merasa tidak terima anaknya tidak lolos dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB) di SMPN 3 Purwakarta.

Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai ajudan ini pun lantas menemui atasannya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, untuk meminta rekomendasi. Namun, bukan rekomendasi yang didapat, dia malah dimarahi sang atasan.

“Saya dimarahi bapak, saya akui saya salah,” singkat Hendra dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (14/7/2017).

Dedi mengaku menerima beberapa permohonan rekomendasi untuk meloloskan anak mereka di sekolah tertentu. Namun permintaan tersebut ditolaknya. Dia ingin seluruh proses PPDB di kabupatennya transparan dan bebas dari upaya beking, termasuk seperti yang dilakukan Hendra.

Passing grade anaknya tidak cukup untuk masuk SMP yang dia mau. Tidak boleh kan kita memaksakan, harus ikuti aturan yang ada. Meskipun ajudan, saya tolak. Saya ingin semua berjalan objektif,” tuturnya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Ditolak di SMA Negeri karena Sistem Zonasi, Siswa Ini Telepon Mendikbud

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com