Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip "Keangkeran" Pulau Nusakambangan (1)

Kompas.com - 07/07/2017, 07:00 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

Sembari menikmati angin di atas dek, penumpang bisa melihat ke sekeliling buritan. Begitu ramai lalu-lintas perkapalan di sekitar Segara Anakan. Perahu-perahu nelayan berjejer rapi di sebelah Barat dermaga. Di arah timur, kapal kontainer dan kapal tongkang terparkir gagah di Dermaga Tanjung Intan.

Penyeberangan pun dimulai, kapal Pengayoman yang kami tumpangi bergerak mundur dari bibir dermaga. Senyum kecil terbit dari para pembesuk yang berbaur. Harapan untuk melipur rindu dengan sanak famili hanya tinggal sejengkal lagi.

Tidak butuh waktu lama, hanya 15 menit perjalanan menyeberangi Selat Segara Anakan, kapal telah sampai di tujuan, Dermaga Sodong, Nusakambangan.

Para pembesuk yang telah bersiap berhamburan begitu pintu geladak dibuka. Mereka berlarian menuju sebuah bus khusus yang disediakan petugas untuk mengantar sampai ke lapas tujuan.

Begitu kaki menapak di pulau Nusakambangan, mata tertuju pada sebuah gapura jingga bertuliskan “Pemasyarakatan Nusakambangan”. Hati bergetar membaca kalimat itu. Pun ketika berjalan 20 langkah hingga berada di bawah gapura tersebut.

Sejenak terlintas di bayang-bayang, betapa berharganya 20 langkah tadi.

Pesantren kilat

Sesampainya di Dermaga Sodong, timdisambut sebuah mobil hardtop milik petugas sipir yang siap mengangkut kami menuju Lapas Batu.

Masing-masing orang bergegas meloncat ke bak terbuka di belakang. Roda mobil lalu mulai berputar menjelajah aspal berlubang menuju tempat tujuan.

Matahari mulai meninggi, panas terik di perjalanan seolah hilang begitu sampai di gerbang Lapas Batu. Dari balik bangunan berdinding tinggi itu, sayup-sayup terdengar lantunan ayat-ayat kitab suci yang menggema ke sudut-sudut ruangan lobi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com