Ratusan gedung sekolah itu tersebar di Manado, Minahasa, Minahasa Utara dan Minahasa Selatan. Akibatnya banyak siswa yang belum bisa sekolah dan banyak pula dari siswa yang datang ke sekolah tanpa menggunakan seragam.
Kepala Sekolah SMK Al-Khairaat, Yan Ticoalu mengakui sekolahnya nanti akan berjalan normal pada pekan depan. "Semua buku dan fasilitas belajar mengajar kami rusak. Banjir waktu itu setinggi tiga meter," ujar Yan, Selasa (4/2/2014).
Bangunan sekolah itu hingga hari ini memang belum layak digunakan, sampah dan lumpur masih terlihat berserakan di mana-mana. Siswa dan guru yang datang bahu membahu membersihkan gedung sekolah mereka. Selain gedung sekolahnya yang rusak, salah satu guru mereka juga rumahnya hancur diterjang banjir.
Pemandangan serupa terlihat di Komo Luar. Di salah satu wilayah yang terparah di terjang banjir ini, hampir semua siswa SD tidak menggunakan seragam sekolah.
Sementara di sekolah lainnya, walau gedung dan fasilitas belajar mengajar tidak parah diterjang banjir, tetapi karena banyaknya siswa yang ikut terdampak bencana, membuat fasilitas belajar mengajar tidak berlangsung normal.
Kepala Dinas Pendidikan Sulut Harold Monareh menegaskan bahwa pemerintah akan menyediakan dana bagi 112 gedung sekolah yang rusak tersebut. "Semua gedung sekolah itu telah didata dan datanya sudah dikirimkan ke Kementerian Pendidikan Nasional di Jakarta untuk diusulkan diberikan bantuan," ujar Monareh.
Para siswa yang gedung sekolahnya belum bisa digunakan untuk sementara belajar di sekolah tetangga yang tidak terkena bencana.
Dari catatan Dinas Pendidikan Kota Manado kerugian yang dialami gedung sekolah sewaktu banjir melanda mencapai Rp 33 miliar.
"Ditambah dengan kantor Diknas dan UPT Tikala sebesar Rp 1,5 miliar, jadi ada sekitar Rp 34,5 miliar kerugian yang dialami," ujar Kepala Diknas Manado Dante Tombeng Di Manado sendiri ada 52 bangunan Sekolah Dasar yang rusak, SMP 8 bangunan, SMA 4 bangunan, SMK 6 bangunan dan Taman Kanak-kanak ada 26 bangunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.