Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2014, 10:07 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com - Tim Badan SAR Nasinal (Basarnas) Manado bersama tim penyelamat lainnya akhirnya menghentikan pencarian terhadap korban puting beliung dan banjir bandang di Kabupaten Sitaro, Sulut.

Bagian Humas Basarnas Manado, Fery Ariyanto mengatakan Tim Basarnas Manado yang dikirim ke Sitaro sudah kembali ke Manado. "Proses pencarian dihentikan karena hasil negatif sejak minggu lalu. Upaya pencarian terkendala juga dengan kondisi di lapangan," ujar Feri, Sabtu (1/2/2014).

Diperkirakan 29 korban tertimbun material longsoran banjir bandang di tepi pantai Desa Nameng, Kecamatan Siau Barat Utara, Sitaro. Para korban tersebut dihantam banjir bandang saat puting beliung menerjang Nameng pada Sabtu (25/1/2014).

Sebuah perahu bermuatan puluhan warga Nameng sedang sandar di dermaga ketika puting beliung dari arah laut jatuh di lereng Gunung Nameng. Terjangan angin tersebut membuat banjir bandang meluncur ke arah perkampungan dan menghantam perahu yang sedang sandar tersebut.

Delapan penumpang lainnya ditemukan selamat dalam kondisi luka-luka, tiga orang lainnya ditemukan tewas. Tim penyelamat lalu berupaya mencari korban sisa lainnya.

Namun hingga Jumat (31/1/2014) tidak ada korban lagi yang ditemukan hingga proses pencarian dihentikan. Menurut Fery, keluarga korban yang hilang telah pasrah dan menerima kondisi tersebut.

Pada Jumat kemarin, warga bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sitaro melakukan tabur bunga di lokasi kejadian untuk melepas para korban. Pemkab Sitaro juga berjanji akan membangun monumen peringatan atas musibah tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com