Tidak terkecuali dengan lumpur yang ada di Lapangan Sparta Tikala. Lapangan utama yang terletak tepat di depan Kantor Walikota ini masih ditutupi lumpur tebal. Belum terlihat upaya untuk mengangkatnya.
"Sudah jo angka, tanam akang padi jo (tidak usah diangkat, biarkan saja dan tanami padi saja)," ujar Marko, warga Banjer ketika melintas, Senin (3/2/2014).
Ucapan Marko merupakan bentuk kekesalan atas lambatnya penanganan masalah sampah dan lumpur paska banjir bandang menerjang Rabu (15/1/2014) lalu. Selain Marko, warga Manado yang ditemui Kompas.com mengeluhkan hal yang sama.
Warga beranggapan Pemkot Manado lamban bergerak mengangkat sampah dan membersihkan lumpur. "Kurang apa lagi, padahal setiap hari ribuan relawan dari luar Manado datang baku bantu. Mereka memang lambat mengkoordinasi," keluh Safri, warga Ketang Baru.
Sampah dan lumpur di lapangan Ketang Baru yang berada di dekat rumahnya masih menggunung karena belum diangkat. Belum lagi di lorong-lorong pemukiman warga. Air bercampur lumpur bahkan masih mengenangi. Banyaknya sampah dan lumpur yang dibawa banjir bandang memang menyulitkan warga mengangkatnya.
Di Dendengan Dalam, walau warga mengaku sudah dua minggu bekerja membersihkan lumpur, tetapi lumpur dan sampah tidak pernah habis diangkat. Keprihatinan juga terlihat di jalan Daan Mogot, Tikala Baru, lumpur masih terlihat menganggu arus lalu lintas yang membuat antrian kemacetan kendaraan.
Pasokan air bersih yang belum normal juga menjadi kendala pembersihan paska banjir. "Bagaimana kami mau bersihkan ini kalau air tidak jalan. Tolong pemerintah perbaiki dulu saluran air biar kami bisa bersihkan lingkungan kami," ujar Wawan, warga Pakowa.
Kondisi yang sama juga terlihat di beberapa wilayah lainnya, seperti di Sario, Wanea, Paal 4, Komo Luar dan Tanjung Batu. Banjir telah surut, matahari bersinar cerah hari ini, namun sejuta persoalan menanti untuk segera diselesaikan. Warga Manado ingin hidup normal kembali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.