SEMARANG, KOMPAS.com - Hampir dua tahun kasus terbunuhnya Iwan Boedi, pegawai Bapenda Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), belum terungkap.
Seperti diketahui, jenazah Iwan Boedi dan sepeda motornya ditemukan hangus terbakar pada 8 September 2022.
Hal itu membuat keluarga korban takut jika kasus yang menewaskan ASN yang juga saksi kasus korupsi hibah tanah tersebut tidak terungkap.
Baca juga: Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi
"Iya. Keluarga ada ketakutan kalau kasus ini tidak terungkap," kata kuasa hukum keluarga korban, Yunantyo Adi Setiawan, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/5/2024).
Informasi terakhir yang dia dapatkan dari pihak kepolisian, saat ini penyidik sedang menelusuri pelaku melalui sketsa dan sainstifik.
"Mereka mengatakan sudah berusaha dengan berbagai cara, tapi memang belum berhasil," papar dia.
Kasus pembunuhan Iwan Boedi telah masuk penyidikan pada bulan September 2022. Bahkan, lanjut dia, penyidikan sudah dilakukan sejak September 2022.
"Kasus itu naik penyidikan karena sudah nyata terjadi tindak pidana pembunuhan pada kasus itu," imbuh dia.
Iwan Boedi meninggal dunia sehari sebelum adanya pemeriksaan kasus tindak pidana Korupsi. Dia menduga, terbunuhnya Iwan Boedi ada kaitannya dengan kasus korupsi.
"Apakah masalah dia (Iwan Boedi) mau dimintai keterangan atau ada kasus lain yang membuat pihak lain paranoid," ujar dia.
Baca juga: Kasus Kematian Iwan Boedi Mangkrak, Mahfud MD: Nanti Saya Cek Kenapa Tidak Jalan
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng Komisaris Besar (Kombes) Pol Johanson Ronald Simamora menyebut, penyidikan kasus pembunuhan Iwan Boedi terus berlanjut.
Dia masih menggali kasus kematian pegawai Bapenda Kota Semarang tersebut.
Sejumlah saksi yang berada di dekat lokasi kejadian juga dilakukan pemeriksaan kembali.
"Kami dalami dan kasus ini tidak berhenti," ujar Johanson, di Mapolda Jateng, Selasa (21/5/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.