Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Iwan Boedi Tak Puas dengan Jawaban Mahfud MD, Kuasa Hukum: Kami Ingin Bertemu

Kompas.com - 25/01/2024, 21:21 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Keluarga ASN Bapenda Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) Paulus Iwan Boedi Prasetijo merespons pernyataan calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD. 

Sebelumnya, pada acara 'Tabrak Prof' di Kota Semarang, pada Selasa (23/1/2024) lalu, Mahfud MD menyebut, kasus Iwan Boedi belum masuk Sistem Penanganan Pidana Berbasis Teknologi Informasi (SPPTI).

Berkaitan dengan pernyataan itu, kuasa hukum keluarga Iwan Boedi, Yunantyo Adi Setiawan mengaku kurang puas dengan jawaban Mahfud MD soal penanganan kasus kliennya itu.

Baca juga: Kasus Kematian Iwan Boedi Mangkrak, Mahfud MD: Nanti Saya Cek Kenapa Tidak Jalan

"Kasus pembunuhan ini sudah berjalan selama lebih dari 1,5 tahun, hingga viral masuk TV nasional," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (25/1/2024). 

Menurutnya, pernyataan Mahfud MD di Semarang yang menyinggung soal kasus pembunuhan Iwan Boedi belum masuk ke sistem Penanganan Pidana berbasis Teknologi Informasi (SPPTI) bukanlah jawaban yang memuaskan.

Menurutnya, tanpa SPPTI, Mahfud MD masih bisa memantau dengan memanggil Kapolri maupun Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas.

"Atau saat Kompolnas datang ke Semarang bisa meminta perkara itu dilaporkan ke SPPTI," paparnya.

Untuk itu, pihaknya menginginkan bertemu dengan Mahfud MD untuk membahas terkait pernyataan yang disampaikannya saat di Kota Semarang.

"Kami perlu memberi perhatian khusus atas pernyataan pak Mahfud akan mengecek kasus itu. Paling tidak keluarga bisa bertemu Mahfud MD. Agar kami bisa tahu hasil pengecekannya," ujarnya.

Baca juga: Ditagih Kasus Pembunuhan Iwan Boedi di Semarang, Ini Kata Mahfud MD

Kasus pembunuhan Iwan Boedi

Kasus pembunuhan Iwan Boedi telah masuk penyidikan sejak September 2022.

Bahkan, penyidikan sudah dilakukan sejak September 2022.

 "Kasus itu naik penyidikan karena sudah nyata terjadi tindak pidana pembunuhan pada kasus itu," imbuhnya.

Iwan Boedi meninggal dunia sehari sebelum adanya pemeriksaan kasus tindak pidana Korupsi.

Dia menduga terbunuhnya Iwan Boedi ada kaitannya dengan kasus korupsi.

"Apakah masalah dia (Iwan Boedi) mau dimintai keterangan atau ada kasus lain yang membuat pihak lain paranoid," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Sastra Tutur Senandung Jolo Muaro Jambi Raih Rekor Muri

Sastra Tutur Senandung Jolo Muaro Jambi Raih Rekor Muri

Regional
Demi Stabilitas Harga, Presiden Jokowi Dorong Industrialisasi Pertanian di Sumbawa 

Demi Stabilitas Harga, Presiden Jokowi Dorong Industrialisasi Pertanian di Sumbawa 

Regional
KSAD Maruli Simanjuntak Memimpin Penanaman 1.000 Pohon Mangrove di Merauke

KSAD Maruli Simanjuntak Memimpin Penanaman 1.000 Pohon Mangrove di Merauke

Regional
8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com