SEMARANG, KOMPAS.com - Dugaan keterlibatan orang yang mempunyai kekuasaan dalam kasus pembunuhan Iwan Boedi, saksi kasus korupsi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) semakin kuat.
Seperti diketahui, Iwan Boedi dilaporkan hilang pada 24 Agustus 2022. Dia hilang sehari jelang pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi.
Kemudian, Iwan Boedi ditemukan tewas dibakar dan dimutilasi pada 8 Septemper 2022.
Baca juga: Lama Tak Terungkap, Keluarga Iwan Boedi Bakal Surati Komnas HAM
Kuasa Hukum Keluarga Iwan Boedi, Yunantyo Adi Setiawan mengatakan, belum terungkapnya kasus tersebut membuat keluarga korban semakin yakin bahwa pelaku merupakan orang yang punya power.
"Kami meyakini ada kaitannya dengan pihak-pihak yang punya power," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (22/11/2023).
Untuk itu, dia meminta kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD untuk ikut bersuara.
"Saya harapkan, Pak Mahfud juga ngomong lah," ujar dia.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Iwan Boedi Saksi Perkara Korupsi di Semarang Masih Gelap, Pelakunya Belum Terungkap
Menurutnya, suara Mahfud MD terkait kasus pembunuhan itu cukup penting. Apalagi, lanjutnya, saat ini Mahfud MD menjadi calon wakil presiden 2024.
"Untuk itu, kami minta tolong lah Pak Mahfud, entah jadi cawapres atau tidak atau masih Menkopolhukam tolong diseriusi kasus Iwan Boedi," paparnya.
Mahfud MD, menurut Yunantyo, juga bisa menekan Polri agar dapat bekerja lebih keras lagi untuk mengusut kasus yang menewaskan Iwan Boedi.
"Karena ini sudah lama, kalau memang ada keterlibatan orang-orang yang punya power ya tolong Pak Mahfud punya power mengungkapkan kasus ini," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.