Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keributan Suporter PSIS Vs PSS Sleman di Semarang, CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi Kena Lempar Batu

Kompas.com - 04/12/2023, 11:43 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Keributan antara suporter saat pertandingan PSIS Semarang Vs PSS Sleman di Stadion Jatidiri Kota Semarang, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @informasiseputarsemarang, terlihat dua suporter saling lempar dari kursi stadion.

Terlihat pendukung PSS Sleman yang berada di tribun barat menghampiri tribun utara tempat suporter PSIS Semarang.

Menanggapi hal itu, Ketua Panpel PSIS, Agung Buwono mengatakan, kejadian tersebut berawal dari saling ejek antara Suporter Snex (PSIS) dengan suporter PSS Sleman.

Baca juga: Imbas Longsor Menutupi Rel di Banyumas, Sejumlah Perjalanan Kereta Api ke Semarang Dibatalkan

"Tapi, alhamdulillah tidak terjadi apa-apa, kami steward dan keamanan bisa mengatasi itu secara cepat sehingga tidak terjadi keributan yang berkepanjangan," kata Agung, saat dikonfirmasi, pada Senin (4/12/2023).

Akibat kejadian tersebut, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi terkena lemparan batu. Hal tersebut membuat kepala politisi Partai Demokrat itu terluka.

"Tapi, alhamdulillah tidak apa-apa sudah tertangani dengan baik. Kalau korban terlalu parah tidak ada," ujar dia.

Selain Yoyok Sukawi, beberapa penonton juga terluka akibat kerusuhan tersebut. Namun, luka yang dialami sejumlah penonton itu tak parah.

"Beberapa penonton ada tapi cuma luka ringan," imbuh Agung.

Tak ada yang ditahan

Setelah keributan tersebut, tidak ada suporter yang ditahan. Panitia sudah menganggap permasalahan tersebut sudah selesai.

Bahkan, lanjut dia, saat di luar stadion juga tidak terjadi keributan. Pasca-kericuhan di dalam stadion, pihak keamanan mengevakuasi suporter hingga ke luar stadion.

"Sehingga tidak terjadi keributan," papar dia.

Baca juga: Dua Prajurit TNI Ditahan, Diduga Melakukan Penganiayaan kepada Junior hingga Meninggal di Semarang

Saat pertandingan tersebut, suporter PSS Sleman yang datang sekitar 1.600. Karena penonton yang datang cukup banyak, akhirnya panitia menempatkan mereka di tribun barat bagian selatan.

"Mereka tanpa atribut tergolong penonton umum tapi pendukung Sleman," imbuh dia.

Sanksi suporter

Sampai saat ini, dia sedang berkonsultasi dengan manajemen soal sanksi terhadap suporter yang melakukan upaya provokatif.

"Akan kita diskusikan dulu," papar dia.

Saat kerusuhan terjadi, dia dan Yoyok Sukawi juga melakukan upaya meredam keributan antara suporter karena saat itu laga sudah akan usai.

"Namun, saat itu sudah tidak kondusif," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com