Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan untuk Menjauh dari Gunung Marapi Sudah Disampaikan sejak 2011

Kompas.com - 04/12/2023, 11:34 WIB
Perdana Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Gunung Marapi di Sumatera Barat ternyata sudah masuk level II Waspada sejak Agustus 2011 dan seharusnya tidak boleh kawahnya didekati oleh warga maupun pendaki.

Namun ternyata hal itu tidak digubris dan puluhan pendaki tetap mendaki sehingga ketika terjadi erupsi Minggu (3/12/2023) menyebabkan 11 pendaki tewas.

Koordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Basuki menyebutkan, dalam status level waspada itu warga diminta tidak mendekati kawah gunung dalam radius 3 kilometer.

"Benar tidak boleh mendekat karena itu berbahaya," kata Ahmad Basuki yang dihubungi Kompas.com, Senin (4/12/2023).

Baca juga: Pendaki Wanita Terjebak di Gunung Marapi, Tubuh Berlumuran Abu dan Kirim Pesan ke Ibu

Basuki menyatakan, kewenangan PVMBG hanya sebatas penetapan status. Selain itu, seperti penutupan jalur pendakian, bukan kewenangannya.

Dia hanya menegaskan, rekomendasi untuk menjauhi kawah gunung sudah disampaikan.

Sementara Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) yaitu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar belum memberikan keterangan resmi terkait masih dibuka jalur pendakian sebelum Gunung Marapi Erupsi, Minggu (3/12/2023) lalu.

Akibat masih dibuka jalur pendakian menyebabkan puluhan pendaki masih mendaki lalu terjebak saat Gunung Marapi meletus

Data dari BKSDA tercatat ada 75 pendaki yang berada di Gunung Marapi saat erupsi Minggu itu. Sebanyak 11 di antaranya ditemukan sudah tewas dan 12 lainnya masih dalam pencarian.

Setelah erupsi, BKSDA Sumbar baru menutup jalur pendakian hingga batas yang belum ditentukan.

Baca juga: Terjebak Saat Gunung Marapi Meletus, 11 Pendaki Tewas

Gunung Marapi meletus pada Minggu (3/12/2023) sekitar 14.53 WIB.

“Ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup awan. Untuk radius erupsi masih di 3 kilometer,,” kata Rifandi yang dihubungi Kompas.com, Minggu (3/12/2023).

Rifandi menyebutkan status Gunung Marapi saat ini masih dalam level waspada. Masyarakat diharapkan tidak mendekati wilayah yang rawan terdampak erupsi.

Jika keluar rumah masyarakat diminta menggunakan topi, kaca mata, jaket, serta masker karena ada hujan abu yang terbawa angin..

Gunung Marapi terletak di Agam dan Tanah Datar dengan ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com