Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karhutla di 3 Kabupaten Sumsel, Kabut Asap Masih Selimuti Palembang

Kompas.com - 18/09/2023, 15:19 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat ini masih terjadi di tiga wilayah Kabupaten Sumatera Selatan dan menyebabkan terjadinya kabut asap menyelimuti kota Palembang.

Adapun tiga wilayah yang masih terbakar itu adalah kawasan Jungkal, Deling, dan tol Kayu Agung-Palembang (Kapal) KM 321 arah dalam sepucuk di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Kemudian, kawasan lahan terbakar di Sungai Rengit Kabupaten Banyuasin, serta kawasan Ibul Kabupaten Ogan Ilir (OI).

Baca juga: Dikepung Asap Karhutla, Palembang Jadi Kota dengan Polusi Terburuk se-Indonesia

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto mengatakan, untuk di kawasan tol Kapal KM 321 proses pemadaman dilakukan melalui udara dan darat.

Regu pemadam darat menuju lokasi untuk memadamkan api yang membakar kawasan tersebut. Sementara, helikopter water bombing membantu pemadaman dengan menyiramkan air dari ketinggian di udara.

“Kami upayakan dilakukan pemadaman sebaik mungkin,” kata Ferdian, Senin (18/9/2023).

Kebakaran lahan di kawasan tol Kapal KM 347 jalur sebelumnya terbakar pada Minggu (17/9/2023) sekitar pukul 14.19 WIB. Setelah dilakukan penanganan api pun berhasil padam pada pukul 19.35 WIB.

Ferdian menerangkan, personel Manggala Agni dari Jambi kini telah digeser ke wilayah Sumsel untuk ikut membantu proses pemadaman.Rinciannya, tiga regu ditugaskan di Sepucuk, tiga regu di Jungkal, satu regu di Deling dan dua regu di Sungai Rengit.

“Selanjutnya satu regu di Ibul (Ogan Ilir) dua regu di pedamaran. Kemudian satu regu lagi mobile bergerak ke pengamanan tol,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori menambahkan kabupaten OKI saat ini merupakan wilayah masif yang terjadi karhutla.

Lokasi kepala api jauh masuk ke dalam tanah sehingga proses pemadaman menjadi sulit dilakukan.

Dari hasil pantauan mereka, kepala api berada di tiga Kecamatan OKI, yakni Pedamaran Timur, Cengal dan Tulung Selapan.

“Wilayah itu gambut semua, sehingga sulit dipadamkan. Sekarang gambutnya sudah meluas terbakar,” kata Ansori.

Pemadaman yang efektif saat ini adalah dengan melakukan water bombing di tiga Kecamatan tersebut. Sebab, sumber air di OKI telah mengering sehingga menyulitkan petugas untuk menjangkau kepala api.

“Personel di lapangan sudah susah mencari sumber air di darat. Paling efektif sekarang adalah waterbombing,” ungkapnya.

Baca juga: Kabut Asap Tutupi Jalan Lintas Palembang-Indralaya, Pengemudi Diminta Waspada

Selain itu, BPBD pun telah mulai melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di berbagai wilayah Sumsel. Hasilnya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mulai diguyur hujan pada malam tadi. Sementara, untuk di Palembang telah terjadi hujan dengan curah ringan.

TMC ini telah mulai dilakukan sejak 16 hingga 21 September 2023 karena banyak terdapat awan penghujan.

“OKI juga hujan, tapi bukan tempat yang terbakar,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com