Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikepung Asap Karhutla, Palembang Jadi Kota dengan Polusi Terburuk se-Indonesia

Kompas.com - 15/09/2023, 19:38 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan berada di posisi satu se-Indonesia sebagai wilayah dengan kondisi polusi udara terburuk.

Berdasarkan data dari situs Iqair.com, prakiraan indeks kualitas udara (AQI) Palembang pada pukul 17.00 WIB, Jumat (15/9/2023) berjumlah 167 atau berada di level merah atau tidak sehat.

Di urutan kedua, Pasarkemis, Jawa Barat juga menjadi wilayah dengan polusi udara terburuk dengan tingkat AQI 163. Kemudian, pada urutan ketiga Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan tercatat dengan nilai AQI 162 dan juga berada di level merah atau tidak sehat.

Baca juga: Kabut Asap Tutupi Jalan Lintas Palembang-Indralaya, Pengemudi Diminta Waspada

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan Wandayantolis menjelaskan, penurunan kualitas udara di Palembang ini telah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Hasil analisis konsentrasi partikulat atau PM2.5, terjadi peningkatan kualitas udara buruk setelah turun hujan di sejumlah wilayah.

Memasuki September, konsentrasi rata-rata 24 jam PM2.5 telah mencapai 79.8 µg/m3, melewati Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan yaitu 55 µg/m3 dalam 24 jam.

“Berdasarkan data tanggal 1 sampai 13 September 2023, konsentrasi PM 2.5 harian hampir selalu di atas NAB, kecuali pada tanggal 9 September. Hal ini terkait adanya hujan pada beberapa hari sebelumnya,” kata Wandayantolis, dalam keterangan tertulis, Jumat (15/9/2023).

Ia menerangkan, nilai PM2.5 mencapai puncaknya pada dini hari sekitar pukul 01.00-03.00 WIB dan terendah pada siang hari sekitar pukul 13.00 WIB. Kondisi kualitas udara terlihat membaik hanya beberapa jam pada saat tengah hari.

“Selebihnya konsentrasi PM2.5 selalu berada di atas NAB,”ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, BMKG pun mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker ketika berada di luar ruangan untuk menghindari terhirup polusi udara buruk di Palembang.

“Sebaiknya gunakan masker agar dapat mengurangi tingkat paparan terhadap polusi partikulat dari debu dan asap di luar ruangan,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Manager kampanye Hutan Kita Institute (Haki) Adiosyafri menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir membuat kualitas udara di Palembang menjadi buruk.

Kondisi buruknya kualitas udara ini u menurutnya telah berlangsung hampir dua pekan terakhir.

“Asap dan abu yang halus dari sisa kebakaran hutan dan lahan dibawa angin ke arah kota Palembang dari OKI dan OI rata2 seperti itu. Sehingga Palembang udaranya tidak sehat,”kata Adiosyafri.

Adiosyafri menerangkan, kondisi karhutla tahun ini lebih parah dibandingkan dua tahun terakhir. Sebab, BMKG telah memperkirakan kondisi El Nino atau kekeringan akan berlangsung hingga Oktober mendatang. Sehingga, kawasan lahan akan mudah terbakar.

“Kalau membuka kebun jangan coba-coba menggunakan api, karena dipastikan kondisi saat ini air sudah surut ketika terjadi kebakaran akan sangat sulit dilakukan pemadaman,” ujarnya.

Baca juga: Lupa Matikan Bakaran Sampah, Gudang Penimbunan Minyak Jelantah di Palembang Terbakar

Hasil pantauan Haki, kawasan yang terbakar adalah 60 persen di areal konsesi perkebunan. Sehingga pihak perusahaan perkebunan seharusnya mengamankan wilayah mereka masing-masing.

Pihaknya meminta aparat penegak hukum untuk bertindak dengan mengambil tindakan hukum terhadap pihak perkebunan yang abai dengan lahan mereka sendiri.

“Sudah seharusnya perkebunan konsesi atau pemilik harus sering diurus untuk mengamankan dan mencegah untuk tidak lagi menggunakan api di dalam, atau menjagalah api di areal konsesi mereka,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com