Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Ingin Jihad ke Suriah, Kini Eks Napi Teroris Ikrar Kembali ke NKRI

Kompas.com - 16/08/2023, 15:46 WIB
Idham Khalid,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Satu mantan narapidana teroris (napiter) berinisial OS (39) asal Kabupaten Lombok, Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB), berkirar menyatakan diri kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pernyataan ikrar tersebut dinyatakan OS di hadapan Kapolda NTB Kapolda NTB Irjen Djoko Poerwanto dan pejabat utama Polda NTB, Rabu (16/8/2023).

"Terima kasih Mas OS yang sudah menyatakan dari hatinya bahwa sudah kembali hidup di Indonesia dengan Pancasila," kata Djoko.

Baca juga: Ivan, Eks Napi Teroris Asal Sumedang, Sudah Diterima Masyarakat, Kini Mau Jualan Bubur Kacang

Djoko enggan membeberkan proses penangkapan dan jaringan yang dimiliki OS sebelumnya.

Menurut Djoko, yang terpenting saat ini adalah yang bersangkutan telah kembali di pelukan NKRI.

"Rasa memiliki bangsa itu adalah segalanya. Kala metode (penanganan) segala macam itu adalah cara. Rasa memiliki bangsa itu adalah segalanya. Karena kita semua berhak, dengan hak yang sama dengan kewajiban yang sama tinggal di Indonesia," kata Djoko.

Djoko menyebutkan, pihaknya akan berusaha dengan maksimal untuk mengajak napiter yang lain untuk kembali ke NKRI.

"Kasih kesempatan kami untuk mengajak semuanya (napiter) untuk kembali ke NKRI," kata Djoko.

Sementara itu, OS menyebutkan alasannya ingin kembali ke NKRI setelah mendapatkan pencerahan dari petugas kepolisian tentang cara hidup yang baik dalam bernegara.

"Karena saya baru menyadari setelah masuk di rutan, saya menyadari saya salah, pemahaman saya salah," ungkap OS.

Disampaikan OS, selama menjadi anggota jaringan teroris, ia tidak pernah peduli terhadap keluarganya, dan hanya ingin berjihad ke negeri Syam (Suriah) dan Palestina.

"Kalau dulu masih di kelompok (teroris) saya berpikir bagaimana cara ke Syam aja. Belum pernah cuman kepingin (berjihad), tapi terkendala masalah biaya. Alhamdulillah saya diperingati oleh Allah, ada hikmahnya saya ditangkap oleh Densus," kata OS.

Baca juga: Ada 11 Napi Teroris di Banten, 3 Sudah Ikrar Setia ke NKRI

Diakui OS, selama di dalam rutan, dirinya sangat diperlakukan baik oleh para petugas kepolisian, termasuk tim Brimob.

"Terima kasih kepada anggota Densus yang sudah membimbing saya, saya tidak pernah disakiti di sini, saya tidak mungkin bisa membalas kebaikan semua ini, kebaikan beliau. Dan, juga kepada bapak Brimob yang menjaga kami di rutan sangat baik sekali, dan banyak masukan tentang hidup yang baik, saya bersyukur," ucap OS. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com