MATARAM, KOMPAS.com - Satu mantan narapidana teroris (napiter) berinisial OS (39) asal Kabupaten Lombok, Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB), berkirar menyatakan diri kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pernyataan ikrar tersebut dinyatakan OS di hadapan Kapolda NTB Kapolda NTB Irjen Djoko Poerwanto dan pejabat utama Polda NTB, Rabu (16/8/2023).
"Terima kasih Mas OS yang sudah menyatakan dari hatinya bahwa sudah kembali hidup di Indonesia dengan Pancasila," kata Djoko.
Baca juga: Ivan, Eks Napi Teroris Asal Sumedang, Sudah Diterima Masyarakat, Kini Mau Jualan Bubur Kacang
Djoko enggan membeberkan proses penangkapan dan jaringan yang dimiliki OS sebelumnya.
Menurut Djoko, yang terpenting saat ini adalah yang bersangkutan telah kembali di pelukan NKRI.
"Rasa memiliki bangsa itu adalah segalanya. Kala metode (penanganan) segala macam itu adalah cara. Rasa memiliki bangsa itu adalah segalanya. Karena kita semua berhak, dengan hak yang sama dengan kewajiban yang sama tinggal di Indonesia," kata Djoko.
Djoko menyebutkan, pihaknya akan berusaha dengan maksimal untuk mengajak napiter yang lain untuk kembali ke NKRI.
"Kasih kesempatan kami untuk mengajak semuanya (napiter) untuk kembali ke NKRI," kata Djoko.
Sementara itu, OS menyebutkan alasannya ingin kembali ke NKRI setelah mendapatkan pencerahan dari petugas kepolisian tentang cara hidup yang baik dalam bernegara.
"Karena saya baru menyadari setelah masuk di rutan, saya menyadari saya salah, pemahaman saya salah," ungkap OS.
Disampaikan OS, selama menjadi anggota jaringan teroris, ia tidak pernah peduli terhadap keluarganya, dan hanya ingin berjihad ke negeri Syam (Suriah) dan Palestina.
"Kalau dulu masih di kelompok (teroris) saya berpikir bagaimana cara ke Syam aja. Belum pernah cuman kepingin (berjihad), tapi terkendala masalah biaya. Alhamdulillah saya diperingati oleh Allah, ada hikmahnya saya ditangkap oleh Densus," kata OS.
Baca juga: Ada 11 Napi Teroris di Banten, 3 Sudah Ikrar Setia ke NKRI
Diakui OS, selama di dalam rutan, dirinya sangat diperlakukan baik oleh para petugas kepolisian, termasuk tim Brimob.
"Terima kasih kepada anggota Densus yang sudah membimbing saya, saya tidak pernah disakiti di sini, saya tidak mungkin bisa membalas kebaikan semua ini, kebaikan beliau. Dan, juga kepada bapak Brimob yang menjaga kami di rutan sangat baik sekali, dan banyak masukan tentang hidup yang baik, saya bersyukur," ucap OS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.