BENGKULU, KOMPAS.com - Sejumlah pelaku UMKM di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, mengeluh tak dapat menikmati layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Zakaria, pelaku UMKM lokal menyatakan, saat ini usaha pengelolaan kopra, ikan asin, dan kripik pisang miliknya sulit berkembang karena terbatasnya anggaran modal.
"Selama ini Bank Indonesia (BI) yang berikan bantuan permodalan. Namun untuk KUR kami belum ada layanannya. Ada Bank Bengkulu namun hanya melayani pinjaman untuK ASN, tidak untuk UMKM," ujar Zakaria dalam Focus Group Discussion yang digelar di Pulau Enggano, Kamis (3/8/2023).
Baca juga: Kawal UMKM asal Daerahnya, Ganjar Buka Jateng Expo dalam Kunjungan di Banjarmasin
Zakaria mengelola minyak kopra menjadi minyak goreng yang dikemas secara higienis memenuhi kebutuhan warga pulau. Per hari ia mampu produksi 200 liter mempekerjakan 9 karyawan.
Banyak permintaan dari luar pulau hingga Pulau Jawa namun permintaan itu tak bisa dipenuhi karena terbatasnya produksi.
"Butuh modal Rp 150 juta agar bisa produksi minyak kelapa 7 ton per bulan. Namun kebutuhan modal awal itu belum didapat akibat tidak ada layanan KUR," beber dia.
Baca juga: Kisah Zakaria Bisnis Minyak Kelapa, Produksi 200 Liter Per Hari untuk Pulau Enggano
Sekretaris Kecamatan Enggano, Yopi Pardiansyah, membenarkan layanan KUR perbankan belum tersedia di Pulau Enggano padahal UMKM mulai menggeliat di daerahnya.
"KUR belum ada layanannya di Pulau Enggano, ada Bank Bengkulu yang baru melayani kredit pinjaman hanya untuk ASN tidak untuk UMKM. Kami berharap ada layanan KUR di Enggano," ujar Yopi.
Sementara itu, Anggota DPR-RI, Susi Marleni Bachsin mengaku akan menindaklanjuti keluhan masyarakat Pulau Enggano baik dari sisi kebijakan maupun pelatihan dan bimbingan pada Gapoktan dan koperasi.
"Aspirasi ini akan saya tindak lanjuti baik dalam kebijakan perbankan maupun pendampingan kelompok-kelompok UMKM, Gapokta, serta mendorong penguatan koperasi yang tentunya berkolaborasi dengan BI," tutur Susi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.