Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

600 Nasabah Diperiksa dalam Kasus Korupsi Dana KUR Rp 39 Miliar di Bima

Kompas.com - 27/12/2022, 11:49 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Penyidikan kasus dugaan korupsi dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 39 miliar di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus bergulir. Sampai saat ini, polisi telah memeriksa 600 orang nasabah sebagai saksi dari total 1.634 nasabah.

Di samping itu, sejumlah pegawai dan mantan pimpinan cabang perbankan turut dimintai keterangan dalam kasus ini.

"Kita sudah periksa ini 600 orang nasabah dari seluruhnya itu berjumlah 1.634 nasabah," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bima Kota, AKBP Rohadi saat dikonfirmasi, Selasa (27/12/2022).

Baca juga: Tinjau Misa Malam Natal, Bima Arya Harap Kota Bogor Selalu Dalam Kedamaian

Rohadi menyampaikan, terhadap 1.034 nasabah yang belum diperiksa, pihaknya akan melayangkan surat panggilan untuk pemeriksaan sebagai saksi.

Menurutnya, penyidikan kasus dugaan korupsi ini akan berlangsung lama. Sebab, semua nasabah harus dimintai keterangan, termasuk pihak terkait dari perbankan.

Baca juga: Dugaan Korupsi Dana KUR Rp 39 Miliar di Bima Naik ke Penyidikan, 400 Saksi Diperiksa

"Banyak nasabahnya, jadi nanti kita periksa semua," ujarnya.

Menyangkut potensi kerugian keuangan negara, penyidik rencananya akan berkoordinasi dengan BPKP Perwakilan NTB untuk proses audit.

Saat ini, pihaknya masih fokus menggali keterangan saksi-saksi, mulai dari nasabah hingga jajaran dan mantan pegawai perbankan.

"Untuk kerugian nanti kita koordinasi dengan BPKP," ungkap Rohadi.

Sebelumnya diberitakan, kasus dugaan korupsi ini mencuat setelah adanya laporan pengaduan dari penerima bantuan dana KUR pada tahun 2021.

Dari 1.634 orang yang menerima dana KUR Rp 20 juta hingga Rp 25 juta, masing-masing mendapat pemotongan dana dalam bentuk barang yang nilainya mencapai Rp 11 juta.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kandang Ayam di Purworejo Terbakar, 11.000 Ekor Mati dan Pemilik Rugi 1,1 Miliar

Kandang Ayam di Purworejo Terbakar, 11.000 Ekor Mati dan Pemilik Rugi 1,1 Miliar

Regional
Terbongkar, Perdagangan Sepasang Gading Gajah di Gayo Lues

Terbongkar, Perdagangan Sepasang Gading Gajah di Gayo Lues

Regional
Kabut Asap Selimuti Wilayah Kota Mukomuko, BPBD Telusuri Sumbernya

Kabut Asap Selimuti Wilayah Kota Mukomuko, BPBD Telusuri Sumbernya

Regional
Polisi Sebut Karyawan Koperasi di Palembang Tewas Dibunuh Nasabahnya

Polisi Sebut Karyawan Koperasi di Palembang Tewas Dibunuh Nasabahnya

Regional
Pj Gubernur Lampung Bantah Kabar Rencana Pemekaran 3 Kabupaten Baru

Pj Gubernur Lampung Bantah Kabar Rencana Pemekaran 3 Kabupaten Baru

Regional
KPU Balikpapan Hitung Ulang Surat Suara Pemilu DPR di 25 TPS

KPU Balikpapan Hitung Ulang Surat Suara Pemilu DPR di 25 TPS

Regional
Pria di Kupang Ditangkap karena Mencuri Obat dari Gudang Farmasi

Pria di Kupang Ditangkap karena Mencuri Obat dari Gudang Farmasi

Regional
Hilang Saat Tagih Utang, Pegawai Koperasi di Palembang Ditemukan Terkubur Dalam Ruko

Hilang Saat Tagih Utang, Pegawai Koperasi di Palembang Ditemukan Terkubur Dalam Ruko

Regional
Pelajar SMA di Kupang Tewas usai Motornya Tabrakan dengan Mobil

Pelajar SMA di Kupang Tewas usai Motornya Tabrakan dengan Mobil

Regional
Antisipasi Judi Online, HP Milik 150 Anggota Polres Sukoharjo Diperiksa Propam

Antisipasi Judi Online, HP Milik 150 Anggota Polres Sukoharjo Diperiksa Propam

Regional
Viral, Data Pemkot Semarang Diduga Bocor, Ini Kata Dinas Kominfo

Viral, Data Pemkot Semarang Diduga Bocor, Ini Kata Dinas Kominfo

Regional
Merawat Cerita Pesisir Demak Lewat Tari, Penciptaan dan Penerang Kegelapan

Merawat Cerita Pesisir Demak Lewat Tari, Penciptaan dan Penerang Kegelapan

Regional
21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

Regional
Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Regional
Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com