BANJARBARU, KOMPAS.com - Rapat Koordinasi penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) digelar di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Selasa (25/7/2023).
Rakor tersebut dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto yang didampingi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Selain itu hadir juga unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan seluruh jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Kalsel.
Disela-sela acara, Suharyanto mengatakan jika Kalsel termasuk daerah yang mendapat atensi dan prioritas dalam menghadapi musim kemarau dan penanganan karhutla.
Baca juga: 425,3 Hektar Lahan di Kalsel Terbakar, BNPB Sebut Bisa Semakin Parah akibat El Nino
"Enam provinsi prioritas tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah," ungkap Suharyanto dalam keterangannya yang diterima, Selasa malam.
Suharyanto juga mengungkapkan pihaknya tetap mengutamakan pencegahan dan kesiapsiagaan dalam penanganan Karhutla. Hal itu sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita maksimalkan dulu operasi darat dan upaya teknologi modifikasi cuaca. Water bombing adalah upaya terakhir, upaya ini juga terus kita evaluasi," tegasnya.
Suharyanto menambahkan, Karhutla dsemakin parah karena adanya fenomena El Nino. Dia pun mewanti-wanti seluruh kepala daerah, termasuk Gubernur Kalsel untuk segera melakukan langkah antisipasi menghadapi El Nino.
"Saat ini kita harus antisipasi bencana kekeringan panjang akibat fenomena perubahan iklim El Nino. Jadi Pak Gubernur untuk ketersediaan air di daerah juga harus dipastikan agar betul-betul tersedia saat kemarau panjang," tambahnya.
Sesuai prediksi BMKG, El Nino yang akan terjadi pada tahun ini lebih kecil dibandingkan periode tahun 2015 dan tahun 2019.
"Walaupun begitu, bukan berarti kita bisa menyepelekan hal tersebut, kewaspadaan harus tetap ditingkatkan,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyatakan kesiapannya menghadapi kekeringan dampak El Nino.
"Kita sudah mengantisipasi, bersiap antisipasi Karhutla saat musim kemarau dan sebaliknya bersiap menghadapi banjir saat musim hujan," ujar Sahbirin.
Agar penanganan bencana di Kalsel maksimal, Sahbirin juga memastikan ketersediaan anggaran yang digunakan.
"Untuk anggaran kebencanaan tidak terbatas, ini adalah masalah kemanusiaan," pungkas Sahbirin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.