425,3 Hektar Lahan di Kalsel Terbakar, BNPB Sebut Bisa Semakin Parah akibat El Nino

BANJARBARU, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 425,381 hektar lahan di Kalimantan Selatan (Kalsel), terbakar selama periode Januari hingga Juni 2023.

Hal itu diungkapkan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di salah satu hotel di Banjarbaru, Selasa (25/7/2023).

Suharyanto menyebut Kalsel merupakan wilayah dengan jumlah titik api sebanyak 3.281. Sementara wilayah yang paling parah selama Karhutla di Kalsel adalah Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut.

Baca juga: Asap Karhutla Masih Menyelimuti Kawasan Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru, Aktivitas Penerbangan Masih Normal

Untuk itu, Suharyanto meminta kepada seluruh kepala daerah di Kalsel agar segera mengantisipasi Karhutla agar tak meluas.

"Sebab jika api sudah besar, semua akan percuma. Jadi harus diantisipasi lebih awal," katanya," ujar Suharyanto dalam keterangannya yang diterima, Selasa malam.

Selain Banjarbaru dan Tanah Laut, terdapat tiga daerah lain di Kalsel yang juga menjadi fokus penanganan Karhutla yakni Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Banjar.

Suharyanto mengingatkan Karhutla di Kalsel bisa semakin parah setelah Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan kemungkinan kemarau panjang dampak El Nino.

"Fenomena ini akan membuat kelangkaan air dan kekeringan yang mengakibatkan gagal panen dan lainnya. Kita harus antisipasi bencana kekeringan panjang akibat fenomena perubahan iklim El Nino," sebutnya.

Diakhir Rakor, Suharyanto menyerahkan secara simbolis bantuan untuk Provinsi Kalsel sebesar Rp 5,6 miliar yang diterima langsung Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Selain itu, Suharyanto juga menyerahkan bantuan peralatan untuk penanganan Karhutla berupa pompa induk, pompa sedang, pompa jinjing, selang, nozel, konektor, alat pelindung diri (APD) dan flexibel tank dengan kapasita 5.000 liter.