MANOKWARI, KOMPAS.com - Sekelompok warga di Kampung Warkapi, Distrik Tanah Rubuh, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, berjibaku dengan alat seadanya memindahkan material tanah dan batu yang menutup akses jalan Trans-Papua Barat yang menghubungkan Manokwari, Manokwari Selatan, Wondama dan Teluk Bintuni.
Hujan deras yang mengguyur kawasan itu membuat ruas jalan Trans-Papua Barat tertimbun material tanah dan batu.
"Hujan deras tadi pagi menyebabkan material tanah dan batu menutupi jalan," kata Mathias (47), warga Kampung Warkapi, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Polisi Tetapkan 8 Tersangka Pemalsuan Dokumen CPNS di Papua Barat
Warga juga membuat jalan alternatif untuk kendaraan supaya bisa melintasi kawasan itu.
Rizaldi, salah satu warga Ransiki, Manokwari Selatan, mengatakan, ruas Trans-Papua Barat di kawasan itu sering tertutup longsor sehingga harus selalu diperbaiki.
"Jalan itu sudah dibuka sejak tahun 1993 hingga tahun 1996 baru tembus dari Manokwari ke Ransiki, Manokwari Selatan, hingga saat ini kita sering temukan pengerjaan," kata Rizaldi.
Baca juga: Pemprov Papua Barat Daya Siapkan Rp 2 Triliun untuk Bangun Gedung Perkantoran
Ia meminta Pemerintah Papua Barat atau yang berwenang untuk memberikan solusi supaya jalan tersebut tidak mudah tertimbun material tanah dan batu.
"Jangan sampai aktivitas semua orang terhambat hanya karena akses utama jalan sering mengalami longsor dan perbaikan tiap tahun," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Barat saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon dan pesan Whatsapp belum menjawab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.