Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Sebut Kecil Kemungkinan Bus Masuk Sungai di Guci Tegal akibat Rem Tangan Dimainkan Bocah

Kompas.com - 10/05/2023, 06:46 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com -  Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) buka suara terkait beredarnya informasi adanya anak kecil yang memainkan rem tangan sehingga membuat bus peziarah masuk ke Sungai di Guci, Kabupaten Tegal, Jawa

Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan, menilai kemungkinan anak kecil memainkan rem tangan bus sangatlah tipis. Hal ini terlihat dari kondisi roda saat dievakuasi masih dalam kondisi terkunci.

"Kemungkinan itu sangat tipis. Pasalnya, tuas rem tangan dalam kondisi ditarik pengemudi bus. Pada saat diangkat roda juga terkunci dan bus meluncur dengan lambat atau tertahan rem tangan," katanya, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Investigasi KNKT, Rem Tangan Bus Masuk Jurang di Guci Tegal Berfungsi Baik, tapi...

 

Dia mengatakan, dari pemeriksaan awal, dipastikan rem bus yang terjun ke sungai berfungsi dengan baik. 

"Dari hasil temuan tim diketahui jika handbrake atau rem tangan dalam posisi mengunci dan berfungsi dengan baik," ungkapnya. 

Meski begitu, KNKT masih akan mengukur kemampuan rem tangan tersebut dapat menahan beban bus. Pengukuran ini aka dilakukan di Laboratorium Hino.

Selain itu, dia mengatakan, lokasi parkir bus tersebut berada di turunan dengan kemiringan 23-28 persen. Sementara kemampuan rem tangan hanya dengan kemiringan 18 persen.

Dia juga mengungkapkan bahwa kondisi kontur tanah di areal parkir gembur sehingga ganjalan ban roda mudah ambles. 

Wildan mengatakan, KNKT masih memerlukan waktu untuk menyimpulkan hasil investigasi. Di saat yang sama, polisi belum menetapkan adanya tersangka.

Diberitakan sebelumnya, bus yang membawa rombongan peziarah asal Tangerang Selatan meluncur bebas tanpa sopir dari tempat parkir hingga terjun ke Sungai Awu, Obyek Pemandian Air Panas Guci, Tegal, Jawa Tengah, pada Minggu (7/5/2023. Dalam peristiwa itu, ada 37 penumpang yang menjadi korban, yang dua di antaranya meninggal dunia.

Penulis : Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com