Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus "Bullying" Siswi di Lombok Tengah Berakhir Damai, Korban Cabut Laporan ke Polisi

Kompas.com - 13/03/2023, 17:00 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Kasus bullying (perundungan) yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Pujut Lombok Tengah berakhir damai.

Korban perundungan telah mencabut laporannya ke Mapolres Lombok Tengah.

Baca juga: Kasus Perundungan Siswi SMK di Lombok Tengah, 13 Pelajar Minta Maaf

"Jadi dari pihak korban dan yang terlapor sudah melakukan perdamaian, di situ dasar kita melakukan restoratif justice (RJ). Hari ini korban mencabut laporannya," kata Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizki Pratama saat ditemui di kantornya, Senin (13/3/2023)

Redho mengatakan, langkah restoratif justice yang diterapkan penyidik atas kasus ini sangat tepat, mengingat para pelaku masih di bawah umur dan masih mengenyam pendidikan.

"Kita tahu korban dan pelaku ini sama-sama merupakan siswa, masa depan mereka masih panjang. Dan Alhamdulillah mereka sudah saling memaafkan," kata Redho.

Baca juga: Buntut Video Siswi SMK Ditendang Temannya di Lombok Tengah, Korban Lapor Polisi

Redho mengimbau kepada guru maupun orangtua agar mengawasi anak-anaknya saat bermain gawai, sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Kami harap guru maupun orangtua, agar memantau anak-anaknya, bermain handphone, mendidik anak-anaknya jangan sampai terulang kembali," kata Redho.

Sebelumnya, aksi para siswi SMK 3 Kecamatan Pujut yang melakukan bullying terhadap kawannya, viral di media sosial.

Video yang berdurasi 27 detik itu, terlihat seorang M (korban) mengenakan seragam sekolah olahraga, sementara rekannya yang diduga melakukan perundungan terlihat mengenakan seragam pramuka.

Sedangkan para siswi lainnya itu terlihat merekam tindakan perundungan tersebut.

Baca juga: Kronologi Dugaan Perundungan Siswi SMK di Lombok Tengah, Berawal Fitnah di Grup Gibah

Terlihat juga sejumlah siswi menjitak kepala dan menendang pantat korban yang saat itu tidak berdaya duduk di lantai.

Kasus bullying itu diketahui terjadi pada Kamis (2/3/2027)

Kepala SMKN Pujut, Akhirman Akbar mengungkapkan, kejadian tersebut bermula dari WhatsApp grup yang dibuat oleh korban inisial M dan T dengan nama Grup Gibah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com