LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Lombok Tengah berinsial M melapor ke polisi, buntut video diduga bullying (perundungan) yang sempat menyebar di media sosial.
Dalam video yang beredar, siswi diduga M tersebut ditendang oleh temannya. Sementara siswi yang lain justru merekam kejadian tersebut.
Baca juga: Video Siswi di Lombok Tengah Ditendang dan Direkam oleh Temannya, Kepsek: Kita Sudah Selesaikan
Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho membenarkan bahwa M telah melapor ke Mapolres Lombok Tengah.
"Iya, laporannya sudah kami terima hari Senin (6/3/2023) kemarin. Laporannya soal kekerasan terhadap anak," kata Redho melalui sambungan telepon, Rabu (8/3/2023).
Baca juga: Kronologi Dugaan Perundungan Siswi SMK di Lombok Tengah, Berawal Fitnah di Grup Gibah
Redho menjelaskan, laporan tersebut ditujukan kepada beberapa terduga pelaku yang diduga melakukan penganiayaan seperti yang terekam dalam video.
"Ini terlapor lebih dari satu, jadi dia pelaku dan kawan-kawan belum bisa sebutkan identitasnya karena masih dalam penyelidikan. Nanti jika ada perkembangan (penyidikan) kami akan sampaikan," kata Redho.
Redho menyebutkan, polisi belum mulai memeriksa saksi-saksi.
"Belum ada yang kita periksa, karena laporannya baru kemarin," kata Redho.
Sebelumnya, video seorang siswi ditendang oleh teman-temannya viral di media sosial.
Kasus dugaan perundungan itu terjadi pada Kamis (2/3/2027) di Lombok Tengah.
Kepala sekolah SMKN 3 Pujut, Akhirman Akbar menegaskan telah menyelesaikan masalah itu dan memanggil para orangtua siswi.
Baca juga: Video Siswi di Lombok Tengah Ditendang dan Direkam oleh Temannya, Kepsek: Kita Sudah Selesaikan
Menurutnya peristiwa bermula dari grup WhatsApp yang dibuat korban dan dinamai 'Grup Gibah'.
"Dalam grup tersebut, terduga korban diduga menebarkan fitnah kepada salah satu pelaku, sehingga dikonfirmasi langsung," kata Akbar melalui pesan WhatsApp, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Alasan Kades di Lombok Barat Bergaya Rambut Mohawk ala Anak Punk, Ingin Promosikan Desa
Akbar menambahkan, terduga pelaku dan korban terlibat adu mulut hingga berujung kontak fisik.
"Tak terima, R lalu mencoba konfirmasi ke M dan T. Saat minta konfirmasi itulah terjadi adu mulut, yang berakhir dengan kontak fisik di antara kedua belah pihak," kata Akbar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.