LOMBOK, KOMPAS.com- Harni Permata Sari (23) hanya bisa tertunduk ketika mengenang kembali Muhammad Zaeni, bayinya yang meninggal beberapa hari setelah Harni terpaksa melahirkan di pinggir jalan rusak.
"Sudah kehendak Tuhan, saya hanya bisa berdoa untuknya," ujar Harni saat ditemui di kediaman orangtuanya di Dusun Menelok, Desa Batujai, Lombok Tengah. Selama masa pemulihan, Harni dirawat di rumah orangtuanya.
Baca juga: Nenek yang Hilang Terbawa Arus Sungai di Lombok Timur Ditemukan Meninggal
Kepada Kompas.com Harni menceritakan perjuangannya melahirkan di jalan berbukit pada Sabtu (19/2/2023).
Penantian penantian panjang atas kehadian si buah hati berubah menjadi duka usai bayinya yang telah diberi nama itu meninggal di RSUD Praya Lombok Tengah, Senin (21/2/2023).
Harni mengatakan, hari itu dirinya sedang berada di kebun di sekitar rumahnya di Dusun Meang, Lombok Barat.
Harni sudah merasakan tanda-tanda kontraksi.
"Tiba-tiba perut saya sakit, ibu-ibu di sana termasuk ibu saya bilang kalau sudah waktunya, saya langsung ditandu menuju menuju klinik, jalannya jauh," kata Harni.
Baca juga: Soal Gaya Rambut Mohawk Kades Sigerongan, Bupati Lombok Barat: Tidak Ada yang Dilanggar
Wilayah tempat Harni berada saat itu sangat sempit, terjal, dan licin.
Jalanan tersebut sulit dilalui oleh kendaraan roda empat, bahkan untuk kendaraan roda dua harus melintas bergantian karena sempitnya jalan.
Harni yang sudah merasa mulas terpaksa ditandu menggunakan sarung melewati jalan berbukit.
"Saya terus mengejan hingga minta semua yang menandu saya berhenti, karena kepala bayi saya sudah keluar, karena itulah anak saya lahir di jalan, sementara suami saya menjemput bidan klinik," kenang Harni.
Perjuangan Harni belum berhenti sampai di situ.
Rombongan yang membawa Harni masih harus berjalan sejauh 1,5 kilometer melewati jalan terjal dan berbatu.
Bayi Harni kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Senin (21/2/2023) di RSUD Praya Lombok Tengah.
"Saya sedih anak saya meninggal. Saya berharap jalan desa segera diperbaiki agar perempuan yang akan melahirkan tidak bernasib seperti saya," kata Harni lirih.