PADANG, KOMPAS.com - Dodik (38), warga Padang, Sumatera Barat, terkejut ketika melihat aplikasi Peduli Lindungi.
Di situ tertera dirinya sudah mendapatkan sertifikat vaksin booster. Padahal, dirinya belum disuntik booster.
Dodik mengaku baru vaksin pertama dan kedua. Belum booster.
"Ketika ada berita ada warga yang belum disuntik booster tapi sudah memiliki sertifikat, saya coba pula akses Peduli Lindungi. Ternyata saya juga menjadi salah seorangnya," kata Dodik kepada Kompas.com, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Temuan Ombudsman, Sejumlah Warga Sumbar Belum Suntik Booster Tapi Sudah Punya Sertifikat Vaksin
Dodik heran kenapa dirinya tiba-tiba sudah memiliki sertifikat vaksin booster padahal belum disuntik.
Di aplikasi, tertera dirinya mendapatkan sertifikat booster pada Mei 2022.
Karena itu, Dodik merasa waswas sebab datanya bisa diakses dan dimanfaatkan pihak lain.
"Ada rasa waswas juga sebab data kita bisa diakses dengan tidak sebenarnya," kata Dodik.
Menurut Dodik, dirinya masih melihat perkembangan untuk mengambil langkah lebih lanjut.
"Kalau mau dilaporkan, kemana? Saya lihat perkembangan dulu saja," kata Dodik.
Sementara Heru (31) yang juga mendapatkan sertifikat booster kendati belum disuntik mengaku beruntung.
"Saya baru vaksin tahap I, tapi ketika dicek sudah punya sertifikat tahap II dan booster. Jadi kalau saya pergi ke luar daerah bisa aman," jelas Heru.
Hanya saja, menurut Heru, hingga saat ini dia belum menggunakan sertifikat itu.
"Maklum saya belum pernah pergi ke luar daerah," kata Heru.
Baca juga: PMK Menyebar di 13 Daerah di Sumbar, 601 Sapi Terjangkit, Padang Pariaman Terbanyak
Kendati merasa waswas, Heru mengaku tidak mempersoalkan hal tersebut.