Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

56 Satwa Liar Dimasukkan Penyelundup Dalam Keranjang yang Ditumpuk di Mobil, Banyak yang Stres

Kompas.com - 01/06/2022, 18:59 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Pelaku penyelundupan satwa liar melalui jalan Trans Sulawesi yang tertangkap saat terjaring operasi Lalu Lintas Polres Boalemo ternyata membawa 56 ekor satwa yang dijejal dalam minibusnya.

Pelaku menjejal satwa-satwa ini dalam kotak kecil yang hanya muat sesuai besarnya hewan. Kotak-kotak ini ditumpuk pada mobil bagian belakang dan tengah.

Perjalanan darat yang panjang dari Makassar, Sulawesi Selatan membuat satwa-satwa ini letih dan tertekan (stress).

Baca juga: Puluhan Satwa Liar Dilepaskan ke Habitatnya di Pulau Seram, Ada Buaya hingga Burung Nuri

 

Bahkan salah satu satwa tersebut (siamang) mengalami luka yang bernanah di bagian kaki.

Satwa-satwa ini dimasukkan dalam keranjang yang hanya pas untuk tubuhnya, satwa ini tidak bisa bergerak bebas. Keranjang-keranjang ini ditumpuk dalam mobil kecil.

“Berdasar identifikasi ada 56 ekor satwa liar dari primata dan reptil,” kata Syamsuddin Hadju, Kepala Seksi Wilayah II Gorontalo Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Rabu (1/6/2022).

Baca juga: 2 Merak Hijau Menetas di Pusat Penangkaran Satwa Bangka Belitung

Syamsuddin Hadju menjelaskan, satwa liar yang dilindungi ini diserahkan oleh Polres Boalemo tidak lama setelah selesai pengambilan berita acara tertangkapnya mobil rental yang membawa satwa dilindungi ini.

Pengemudi dan seorang penumpang diamankan Polres Boalemo. Mereka adalah Wahyudi Fajar (31) dan Ibrahim (26), keduanya warga Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Setelah satwa-satwa ini berada di kandang milik Seksi Wilayah II Gorontalo BKSDA Sulawesi Utara, Syamsuddin Hadju langsung berkoordinasi dengan sejumlah dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan seorang dokter hewan praktik.

“Kami meminta 5 orang dokter untuk memeriksa satwa ini karena terlihat stress dan ada yang bengkak dan terluka, saat itu juga dilakukan pemeriksaan, termasuk penanganan pada satwa yang luka,” ujar Syamsuddin Hadju.

Untuk pemeriksaan lebih detail masih menunggu tim dari Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki Sulawesi Utara.

Tim ini sudah berangkat dari Manado pada siang tadi, dan diperkirakan akan tiba di Gorontalo pada malam ini.

Baca juga: 38 Satwa Endemik Papua Dilepasliarkan di Kampung Repang Muaif Jayapura

Sebelumnya diberitakan pada Senin (30/5/2022) Satuan Lalu Lintas Polres Boalemo tengah melakukan operasi lalu lintas di depan markas.

Semua kendaraan yang melalui jalur Trans Sulawesi diperiksa kelengkapan surat-suratnya.

Dalam operasi ini terjaring sebuah mobil minibus berplat nomor DD 1037 RR, yang didalamnya terdapat Wahyu Fajar Ibrahim.

Kepala Polres Boalemo AKPB Dadang Wijaya menjelaskan saat itu kendaraan tersebut berusaha menghindari razia karena mencurigakan sehingga  personel satuan lalu lintas menghentikan dan memeriksa isi kendaraan ini.

Saat mobil dibuka, petugas menemukan beberapa kotak yang berisi satwa liar tanpa dokumen.

Petugas kepolisian langsung menahan kendaraan, pengedara bersama penumpangnya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Satwa liar yang berada di dalam mobil langsung dikoordinasikan dengan Seksi Wilayah II Gorontalo BKSDA Sulawesi Utara untuk penanganan lebih lanjut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

3 Mahasiswa Keroyok Temannya gara-gara Komentar di Medsos

3 Mahasiswa Keroyok Temannya gara-gara Komentar di Medsos

Regional
Merapi Muntahkan Awan Panas, Dua Desa di Magelang Diguyur Hujan Abu

Merapi Muntahkan Awan Panas, Dua Desa di Magelang Diguyur Hujan Abu

Regional
Ada Rekayasa Lalu Lintas di Solo Saat Final Piala Dunia U17, Ini Lokasi Parkir Penonton

Ada Rekayasa Lalu Lintas di Solo Saat Final Piala Dunia U17, Ini Lokasi Parkir Penonton

Regional
Sekjen Gerindra Sebut Julukan Prabowo 'Gemoy' Tak Menurunkan Substansi Demokrasi

Sekjen Gerindra Sebut Julukan Prabowo "Gemoy" Tak Menurunkan Substansi Demokrasi

Regional
Pria di Manggarai NTT Aniaya serta Bakar Istri dan Anak, 1 Tewas

Pria di Manggarai NTT Aniaya serta Bakar Istri dan Anak, 1 Tewas

Regional
Pengemis 'Elite' Seminggu Menginap di Hotel, Terjaring Razia Satpol PP Ponorogo

Pengemis "Elite" Seminggu Menginap di Hotel, Terjaring Razia Satpol PP Ponorogo

Regional
Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Regional
Hendak ke Pasar, Nenek di Lampung Diculik dan Dirampas Uangnya Rp 25 Juta

Hendak ke Pasar, Nenek di Lampung Diculik dan Dirampas Uangnya Rp 25 Juta

Regional
Pelajar di Bogor Tewas Dibacok Sepulang Sekolah, Bukan Kasus Pertama

Pelajar di Bogor Tewas Dibacok Sepulang Sekolah, Bukan Kasus Pertama

Regional
Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Regional
Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Regional
Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Regional
Santri di Jambi Di-'bully' Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Santri di Jambi Di-"bully" Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Regional
TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

Regional
Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com