Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jalan Enggak Ada, Listrik Enggak Ada, Kami Masih Dijajah, Belum Merdeka"

Kompas.com - 19/08/2021, 06:05 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Peringkatan Hari Kemerdekaan ke-76 Indonesia pada Selasa (17/8/2021), masih menyisakan 222 desa di pedalaman Kalimantan Timur (Kaltim) belum mengakses listrik negara.

Hari-hari mereka tidak segemerlap warna warni malam di kota-kota lain di Indonesia.

Anak-anak di kampung-kampung tanpa listrik ini, lebih banyak menyita waktu siang untuk belajar daripada bermain. Sebab, begitu malam tiba, mereka tak punya waktu belajar karena gelap.

Kepala Desa Tunjungan, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Samsudin mengatakan kondisi itu yang dialami oleh para para siswa SD di desa yang ia pimpin.

Baca juga: Yogyakarta Perpanjang PPKM Level 4, Jalan Malioboro Dibuka dari Pagi sampai Sore

Sejak berdiri 1990-an Desa Tunjungan tak teraliri perusahaan listrik negara (PLN). Warga mampu menggunakan genset ukuran kecil, jika tidak mampu hanya menggunakan aki, disambungkan kabel ke bola lampu kecil untuk penerangan malam.

“Sekarang hampir 80 persen warga pakai aki. Karena genset boros BBM. Genset mulai jam 6-9 malam sudah 1,5 liter habis. Warga enggak mampu,” ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Untuk mendapat BBM jenis premium pun sulit. Warga harus bersusah payah mengambilnya di ibu kota Kecamatan Muara Kaman yang hanya ditempuh menggunakan jalur sungai.

Tak ada akses darat keluar masuk desa ini. Warga biasa menggunakan perahu kecil melintasi Sungai Kedang Rantau menuju Muara Kaman dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam.

“Harganya (BBM jenis premium) di atas Rp 10.000. Cuma akses jauh ini yang menyulitkan,” terang dia.

Baca juga: Kisah Komandan Upacara HUT Ke-76 RI Kolonel Putu Sucahyadi, Kali Kedua Tampil di Istana Merdeka

Sebelumnya, kata Syamsudin pernah ada genset desa, tapi sebagian besar warga tidak sanggup membayar iuran karena harga solar mahal. Karena itu, operasi genset desa dihentikan. Warga mulai menggunakan aki.

Bukan hanya listrik. Sulitnya akses keluar masuk hanya jalur sungai ini berdampak ke banyak siswa putus sekolah setelah tamat SD.

“Karena enggak ada SMP dan SMA di sekitar desa kami. Jadi rata-rata anak begitu tamat SD harus melanjutkan Pendidikan ke Muara Kaman pakai cas (perahu kecil) 1,5 jam. Karena biaya, akses jauh, bikin banyak putus sekolah,” beber dia.

Desa terdekat yang berbatasan dengan Desa Tunjungan adalah Desa Sambingtulung. Jaraknya sekitar lima kilometer.

Sebelumnya, kata Samsudin, pernah dibuka jalur akses darat dari Desa Sambingtulung menuju Desa Tunjungan.

Tapi, hanya urugan sehingga sulit dilintasi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com