PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak 50 santriwati Pondok Pesantren Annidhamiyah, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dipulangkan setelah asrama mereka ambruk diterjang longsor yang terjadi pada Selasa (23/2/2021).
Dalam kejadia ini, lima santriwati meninggal dunia karena tertimbun material bangunan dan tanah longsor.
Pengurus Ponpes Annidhamiyah, Abdul Wahed menjelaskan, hunian santri putri saat ini masih banyak yang rusak dan belum diperbaiki.
Baca juga: 2 Santri Ponpes An Nidhomiyah Pamekasan yang Tertimbun Longsor Ditemukan, Total 5 Orang Tewas
Pengasuh pesantren memutuskan untuk memulangkan sementara para santriwati ke rumah masing-masing.
“Hanya santri putri yang dipulangkan sementara. Untuk santri putra masih tetap tinggal di pesantren,” ujar Abdul Wahed saat dihubungi, Kamis (25/2/2021).
Pertimbangan lain pemulangan santriwati karena kawatir ada longsor susulan. Sebab asrama berada di pinggir tebing yang rawan terjadi longsor.
Baca juga: Suami Istri Pemilik 16 Anak Menikah Umur 11 dan 12 Tahun, Awalnya Ingin Sepasang, Malah Keterusan
Pihak pesantren sudah diberi masukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah bahwa tebing setinggi 30 meter di belakang asrama santri dalam keadaan labil.
“Setelah dipertimbangkan oleh pengasuh dan beberapa pihak, maka asrama putri dikosongkan karena tanahnya labil dan bisa terjadi longsor susulan,” ungkap Abdul.