Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deki Syaputra, Pemuda Penjaga Aksara Incung dan Pembaca Kitab Tua

Kompas.com - 29/10/2020, 15:51 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com- Incung, aksara melayu yang digunakan suku Kerinci, Jambi, kondisinya terancam punah.

Sedikit sekali, generasi muda yang memahami dan dapat membaca aksara incung dengan baik.

Prihatin dengan keadaan itu, Deky Syaputra, seorang pemuda berusia 29 tahun membagi ilmu tentang aksara incung kepada generasi muda.

"Kalau generasi muda tidak paham aksara incung, maka aksara ini sedang terancam punah," kata Deki Syaputra yang juga Dosen Universitas Batanghari, melalui pesan singkat, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Upaya Lestarikan Aksara Jawa, Disbud DI Yogyakarta Gandeng PANDI

Ia membuka kelas belajar di rumah bagi para anak muda yang hendak belajar dan memahami incung.

Muridnya sudah banyak, tapi rumahnya sempit. Dia berpikir untuk memiliki rumah baca sendiri, sehingga bisa menampung banyak orang.

Deki tidak hanya mengajari anak muda, dia juga membekali aksara incung kepada guru-guru tingkat SD sampai SMP di Sungaipenuh sejak 2015.

Tiga tahun lamanya dia mengajari aksara incung kepada guru-guru, mulai dari 28 huruf, bunyi, simbol dan tanda baca.

Dengan demikian, para guru dapat mengajari ratusan murid di sekolah.

Apa yang dilakukan Deki berbuah manis. Darmanya diapresiasi positif pemerintah.

Dia pun diminta menyusun bahan ajar muatan lokal khusus aksara incung untuk semua sekolah.

Pemuda yang lahir di Sungaipenuh dengan pendidikan akhir Ilmu Sejarah di Universitas Andalas ini, begitu mencintai aksara incung.

Baca juga: Sultan Usulkan Digitalisasi Aksara Jawa ke Kominfo

Tidak hanya menguasai aksara incung, Deki pun dapat membaca naskah tua yang berusia ratusan tahun.

"Aksara incung merupakan salah satu aksara yang digunakan dalam manuskrip, berisi kekayaan budaya tua Kerinci," kata Deki menegaskan.

Keahlian Deki membaca naskah tua, dapat memberi pemahaman kepada masyarakat pemilik tinggalan pusaka (naskah) agar terus dilestarikan dan dijaga dengan baik.

Tidak hanya membantu orang agar mampu membaca aksara incung, Deki tak terhitung kali, membantu peneliti naskah-naskah tua di Kerinci.

"Saya bantu peneliti yang melakukan kajian terhadap naskah-naskah tua. Inilah sumbangan dari Saya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan masa lampau," kata Deki lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com