MEDAN, KOMPAS.com - Wabah virus corona membuat kebun binatang terpaksa tutup tanpa ada kunjungan wisatawan dalam waktu yang cukup lama.
Hal ini menjadi persoalan baru, karena pengelola lembaga konservasi kesulitan memenuhi biaya perawatan hingga pakan satwa.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Hotmauli Sianturi melaporkan permasalahan di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Menurut Hotmauli, Menteri LHK sudah meminta data mengenai persoalan yang dihadapi semua lembaga konservasi.
"Jadi bukan hanya Medan Zoo, memang seluruhnya kita diminta. Karena memang umumnya lembaga konservasi kan tutup, tidak ada pengunjung. Seperti apa kondisi di masing-masing provinsi, tidak hanya Medan Zoo," kata Hotmauli saat dihubungi, Selasa (28/4/2020).
Menurut Hotmauli, dalam situasi normal pun kondisi Medan Zoo sudah memprihatinkan.
Dia sudah pernah menegur dan mengancam akan menutup lembaga konservasi tersebut dengan alasan kesejahteraan satwa.
Menurut informasi, Medan Zoo tidak mendapat bantuan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Ini (Medan Zoo) satu yang akan kita laporkan juga. Yang jelas kalau di APBN ini kan pemotongan besar-besaran, agak berat saya untuk alokasikan anggaran APBN di DIPA kami," kata Hotmauli.
Baca juga: Karena Covid-19, Kebun Binatang di Jerman Terancam Umpankan Koleksinya untuk Makanan Hewan Lain
Menurut dia, hal yang bisa dilakukan adalah dengan menggalang sumbangan-sumbangan dari berbagai pihak.
Hotmauli mengatakan, di Sumatera banyak perusahaan yang bisa diminta sumbangan untuk mengatasi itu.
"Tapi harus digerakkan oleh pemerintah. Saya bisa mendukung, tapi ini kan milik Pemda. Jadi situasinya seperti itu. Makanya celaka sekali dia tidak ada APBD Pemkot," kata Hotmauli.