KOMPAS.com- Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) melakukan survei terhadap 60 anggota internalnya.
Hasilnya, mayoritas kebun binatang hanya mampu menyediakan pakan bagi satwanya selama satu bulan.
"Artinya, 90 persen anggota kami hanya bisa bertahan dalam satu bulan," ungkap Juru Bicara PKBSI, Sulhan, seperti dilansir Tribun Jabar.
Hanya sebesar 5,26 persen kebun binatang yang bisa bertahan menyediakan pakan selama satu hingga tiga bulan.
Kemudian hanya 2,63 persen yang mampu menyediakan pakan sampai lebih dari tiga bulan.
Lantas bagaimana kondisi beberapa kebun binatang dan taman satwa di Indonesia?
Baca juga: Sederet Potret Kemiskinan di Tengah Pandemi, Tak Makan 2 Hari, Jual HP Rp 10.000, dan Nekat Mencuri
Imbasnya, mereka tak menerima pemasukan hingga kesulitan memberikan pakan.
Humas Kebun Binatang Kota Bandung Sulhan Syafi'i mengatakan, kebun binatang itu hanya bisa bertahan kurang lebih 4 bulan tanpa adanya pengunjung dan pemasukan.
"Kalau pemerintah tak membantu dalam masa empat bulan itu, kita terpaksa mengambil skenario terburuk dengan memotong rusa untuk pakan macan tutul, harimau Sumatera," kata Sulhan, seperti dikutip Kompas TV.
Menurutnya, langkah itu terpaksa harus diambil jika situasi sulit ini berlangsung lama.
"Itu (satwa dililindungi) ikon Indonesia yang harus diselamatkan. Jadi kita terpaksa mengorbankan sebagian untuk sebagian yang lebih penting, itu skenario terburuk yang akan kita ambil," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.