Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua Komisi IV Usul Lembaga Karantina Kelautan dan Pertanian Digabung

Kompas.com - 13/03/2020, 06:39 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR  RI Dedi Mulyadi mengusulkan agar Presiden Joko Widodo menggabungkan lembaga karantina kelautan dan lembaga karantina pertanian menjadi satu instansi.

"Saya mengusulkan agar lembaga ini digabung. Karantina kelautan dan karantina pertanian digabung dalam satu badan yang bertanggung jawab langsung terhadap presiden dipimpin pejabat setingkat eselon satu," kata Dedi melalui sambungan telepon, Kamis (15/3/2020).

Dedi mengatakan, kedua lembaga itu digabung menjadi badan yang kedudukannya setingkat dengan menteri.

"Sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kedudukannya setingkat dengan menteri," kata dia.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Hutan Harus Jadi Kekayaan Spiritual untuk Cegah Banjir

Dedi mengatakan, penggabungan dua lembaga tersebut memiliki tujuan khusus, yakni mengantisipasi masuknya hama, wabah, bakteri hingga virus lewat barang-barang maupun tumbuhan.

"Harus ada seleksi di tingkat karantina," tuturnya.

Dedi menjelaskan, berkaca dari fenomena virus covid-19 yang saat ini tengah merebak ke beberapa negara, termasuk Indonesia, bukan tidak mungkin akan ada virus, bakteri atau hal lain yang masuk ke Indonesia sebagai senjata biologis.

"Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat di mana masalah bakteri dan virus bisa menjadi kekuatan strategis yang bisa mengubah keadaan, baik positif maupun negatif. Bisa jadi bakteri dikirim ke kita (lewat barang-barang), minimal kalau tidak membunuh manusia bisa membuat hama baru yang mengancurkan pertanian, akhirnya kita impor," katanya.

Dedi mengatakan, selama ini lembaga karantina justru terbilang terabaikan.

"Lembaga karantina yang bertugas untuk menyortir keluar masuknya barang baik hewani maupun nabati selama ini kurang mendapat perhatian secara khusus karena kita kadang-kadang selalu menganggap remeh," akunya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Penerima Pupuk Subsidi Disurvei Setahun Sekali

Jika lembaga karantina menjadi kuat, Dedi optimistis masuknya virus atau bakteri dari luar ke Indonesia tidak mengancam kedaulatan negara.

"Walaupun belum ada sampel yang bisa membuktikan, tetapi waspada penting," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com